1 WNI Masih Disandera, Mahfud MD: RI - Filipina Buru Kelompok Abu Sayyaf

Senin, 23 Desember 2019 | 14:48 WIB
1 WNI Masih Disandera, Mahfud MD: RI - Filipina Buru Kelompok Abu Sayyaf
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah Indonesia sudah kerja sama dengan Pemerintah Filipina untuk pembebasan tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Kekinian dua diantaranya sudah dibebaskan.

Mahfud mengatakan bahwa gerombolan Abu Sayyaf masih diburu karena masih membawa satu WNI. Mahfud pun masih menanti kabar baik dari pemburuan tersebut.

"Abu Sayyaf masih membawa satu (WNI) lagi, sedang diburu," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).

Mantan Ketua MK itu mengatakan dua WNI yang sudah terselamatkan tengah dalam perjalanan ke Indonesia.

Baca Juga: Abu Sayyaf Sandera 3 Orang Indonesia, Malaysia Mau Bantu Bebaskan

"Ya kita tunggu saja lah, perkembangannya positif dua sudah siap diterbangkan ke Jakarta lagi cek kesehatan," pungkasnya.

Untuk diketahui, dua warga negara Indonesia yang 90 hari disandera gerombolan Abu Sayyaf di Filipina akhirnya berhasil dibebaskan dalam kondisi selamat. Tapi kekinian, masih ada satu WNI yang tersandera.

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis mengatakan, kedua sandera tersebut berhasil dibebaskan atas kerjasama dengan pemerintah Filipina, Minggu (22/12/2019).

“Berbagai langkah diplomasi telah dilakukan sejak awal, melalui pembicaraan langsung Presiden Jokowi dengan Presiden Duterte serta Menlu RI dengan Menhan Filipina. Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dengan koordinasi internal Pemri yang dilakukan Kemenkopolhukam RI.”

Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti melalui kerja sama intensif antara badan intelejen Indonesia dengan militer Filipina, di mana operasi pembebasan berhasil menjejak posisi penyandera dan terjadi kontak senjata pada 22 Desember 2019 pagi hari.

Baca Juga: Kisah Heroik Muhammad Ali Bebaskan Sandera AS di Irak, Caranya Tak Disangka

REKOMENDASI

TERKINI