Suara.com - Gofur (43), pemilik bajaj yang tertimpa robohan menara Based Transmitter Station atau BTS milik Radio Republik Indonesia (RRI) berharap mendapat ganti rugi dari pihak terkait. Menara BTS miliki RRI setinggi 120 meter itu roboh di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (22/12) sore kemarin.
Ia mengatakan bajaj yang digunakan sehari-hari untuk mencari nafkah itu belum lunas. Saat itu Gofur membeli bajaj berwarna biru itu dengan harga Rp 30 juta dengan cara dicicil.
"Bajaj ini punya saya masih kredit. Dulu saya beli second 30 juta. Belum lunas cicilannya," kata Gofur saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2019).
Baca Juga: Robohnya Menara BTS RRI di Radio Dalam
Gofur mengatakan hingga saat ini belum ada sumber penghasilan lain setelah bajaj miliknya itu rusak tertimpa runtuhan menara BTS miliki RRI. Dia pun mengaku kebingungan lantaran harus tetap memberi uang saku untuk kehidupan keluarganya.
"Saya enggak bisa narik, saya kan punya anak dan istri di kampung," ujarnya.
Kendati begitu, Gofur bersyukur bahwa pihak RRI telah berjanji akan memberikan uang ganti rugi. Dia pun berharap agar uang ganti rugi untuk memperbaiki bajaj milikinya itu segera diberikan agar bisa kembali mencari nafkah untuk keluarganya.
"Pihak RRI katanya mau bertanggungjawab untuk ganti kendaraan ini," katanya.
Untuk diketahui, menara BTS milik RRI di Radio Dalam, Kebayoran Baru roboh pada Minggu (22/12/2019) sore.
Baca Juga: Dibangun Tahun 1945, BTS RRI di Radio Dalam Pernah Roboh pada Tahun 2005
Akibatnya, empat atap rumah warga sekitar mengalami rusak. Selain itu, satu bangunan masjid dan bajaj yang terparkir juga turut tertimpa.