Suara.com - Ruas jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan Pasaman Barat di Jorong Puduan Nagari Bawan Kecamatan Ampeknagari Kabupaten Agam Sumbar tersendat. Hal tersebut terjadi karena ruas jalan nasional tersebut terendam banjir setinggi 50 centimeter pada Minggu (22/12/2019) sore.
Meski begitu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Muhammad Lutfi Ar mengatakan jalan tersebut masih bisa dilewati sepeda motor dan mobil.
"Arus lalulintas dari Padang Menuju Pasaman Barat dilakukan sistem buka tutup," katanya seperti dilansir Antara di Lubukbasung pada Minggu (22/12/2019).
Ia mengatakan banjir juga merendam 12 rumah milik Warga Puduang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari dengan ketinggian 30-50 centimeter dan tanah longsor mengenai dapur rumah pegawai Kantor Camat Ampeknagari atas nama Yas (50).
Baca Juga: Banjir Bandang Hancurkan Ponpes Bahrul Ulum di Pasaman Sumbar
"Banjir dan longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak Minggu (22/12/2019) siang," katanya.
Selain di Kecamatan Ampeknagari, tambahnya, banjir bandang juga terjadi di Jorong Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya sekitar pukul 17.30 WIB.
Banjir menutupi badan jalan penghubung Mukomuko ke Sungai Batang dengan panjang 150 meter dan tinggi tujuh meter, sehingga arus lalu lintas lumpuh total.
Material banjir bandang berupa lumpur, batu dan kayu mengenai dua unit rumah milik Zulianis (55) dan Gutur (31).
"Dapur rumah milik Guntur rusak berat dihantam material banjir bandan dan kita telah mengerahkan anggota Satgas untuk mengevakuasi korban banjir," katanya.
Baca Juga: Buntut Unggah Cuitan soal Banjir Jakarta, Tsamara Ngaku Diserang Buzzer
Pada Minggu (22/12/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, satu unit rumah dan kantor Wali Jorong Sigiran, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya juga dimasuki material longsor yang berlumpur.