PBNU Tak Permasalahkan Umat Muslim Ucapkan Selamat Natal

Minggu, 22 Desember 2019 | 12:18 WIB
PBNU Tak Permasalahkan Umat Muslim Ucapkan Selamat Natal
Ketua Tanfidziah PBNU, Robikin Emhas. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai tak ada masalah bagi umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani. Apalagi jika ucapan tersebut disampaikan sekadar untuk menghormati dan menjaga persaudaraan sesama warga negara.

Ketua Tanfidziah PBNU, Robikin Emhas mengatakan, beberapa ulama memang memiliki pandangan berbeda terkait hukum mengucapkan selamat Natal bagi umat Muslim kepada umat Nasrani.

Menurutnya, ada yang melarang karena khawatir mengganggu akidah dan ada pula yang membolehkan dengan pengertian ucapan Natal sebagai bagian dari kesadaran bermuamalah atau sekadar menghormati kepada sesama warga bangsa dalam dimensinya ukhuwah wathaniyah.

"Kalau dalam dimensi itu, menyampaikan ucapan Natal saya kira tidak mengganggu akidah kita," kata Robikin melalui keterangan pers yang diterima Suara.com, Minggu (22/12/2019).

Baca Juga: Penjelasan MUI Soal Ucapan Selamat Natal

Robikin mengatakan, sepakat dengan pendapat ulama asal Mesir, Syekh Yusuf Qaradhawi. Yusuf, kata Robikin, berpendapat bahwa boleh atau tidaknya ucapan selamat Natal dari umat Muslim kepada Nasrani itu dikembalikan kepada niatnya.

"Kalau berniat hanya untuk menghormati atau berempati kepada teman yang Nasrani, maka tidak masalah. Indonesia kita ini kan negara majemuk. Apalagi ucapan Natal itu dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Nabi Isa AS sebagai rasul," ujarnya.

Robikin menambahkan, bahwa momentum Natal bisa menjadi ajang untuk mempererat tali kebangsaan antar pemeluk agama. Hanya saja, tidak sekadar mengucapkan selamat saja.

"Saya lebih setuju dan mengimbau kepada kita semua, jauh lebih bernilai sebenarnya apabila ada kemauan bersama di antara para pemeluk agama yang berbeda untuk membuka ruang dialog antar umat. Ruang-ruang dialogis seperti ini saya kira penting untuk terus menguatkan tali persatuan kita," tandasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, pada Jumat (20/12/2019), mengimbau umat Muslim untuk tidak mengucapkan selamat bagi mereka yang melakukan perayaan Natal. Uniknya imbauan itu tak berlaku untuk Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Ucapan Selamat Natal Jadi "Trending Topic" Indonesia

Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus mengatakan, ketika seorang Muslim mengucapkan selamat Natal maka akidahnya akan rusak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI