BNP2TKI dan Kemendikbud Siapkan Pekerja Migran Kompeten dan Berdaya Saing

Minggu, 22 Desember 2019 | 10:35 WIB
BNP2TKI dan Kemendikbud Siapkan Pekerja Migran Kompeten dan Berdaya Saing
BNP2TKI dan Kemendikbud menyiapkan pekerja migran kompeten dan berdaya saing. (Dok : BNP2TKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka menyiapkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kompeten dan berdaya saing tinggi di pasar kerja internasional,  Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) memberikan pendidikan bahasa korea kepada 500 pencari kerja yang ingin bekerja ke Korea Selatan di sektor manufaktur dengan skema G to G.

Penyelenggara pendidikan ini adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian  Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, bersama Cyber Edu Inkor.

elatihan dimulai Sabtu 21/12/2019,  yang serentak dilakukan di 5 lokasi Semarang, Yogyakarta, Bandung, Blitar dan Banyuwangi. Pembelajaran dilakukan dengan metode online selama 29 hari.

Pembukaan di Semarang dihadiri oleh BNP2TKI, Cyber Edu Inkor, BP3TKI Semarang, dan 75 peserta berasal dari berbagai daerah di Jateng.

Baca Juga: BNP2TKI Dorong Pekerja Asal NTB Bekerja di Korea dan Jepang

Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri I (PHTKLN I) BNP2TKI, Seriulina Tarigan menyebutkan, kompentesi merupakan syarat mutlak bagi pencari kerja bila berkeinginan bekerja ke luar negeri. 

"Bekerja ke Korea Selatan harus lulus ujian EPS TOPIK dan skill test. Oleh karena itu, Anda harus membekali diri Anda terlebih dahulu, agar nantinya bisa lulus. Pelatihan ini adalah salah satu cara utk menguasai bahasa korea, terlebih-lebih dibiayai oleh Pemerintah, sehingga saudara tidak bayar (gratis)," jelasnya.

Seriulina  mengatakan, pada 2019, BNP2TKI, dalam hal ini Direktorat PHTKLN I telah berhasil melaksanakan upgrading skill CPMI pada 844 orang untuk penempatan ke Korea Selatan dan Malaysia.

Ia menambahkan, jumlah peserta pelatihan 500 orang tersebut tersebar di 20 lokasi, dengan 25 orang di masing-masih lokasi. Pelatihan dilaksanakan selama 29 hari, dengan menghadirkan tutor dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan UNAS, yang akan bertugas untuk guru atau pembimbing di setiap grup secara online melalui smartphone. Para peserta juga diberikan paket kuota internet secara gratis.

Seriulina berharap, dengan program pelatihan ini, maka para pencari kerja dapat terbantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya kursus, tidak perlu hadir di kelas, waktunya juga fleksibe, dan dapat terhindar dari bujuk rayu pihak yang ingin mencari keuntungan. 

Baca Juga: BNP2TKI Selenggarakan Kegiatan Penguatan Fungsi Kehumasan

Keberhasilan program ini merupakan kerja sama dan kerja keras antara pihak penyelenggara yang menyiapkan kelancaran, berupa sistim, aplikasi dan modul2 serta tutor ) dan kedisiplinan para peserta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI