Suara.com - Peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Malik Ruslan menyebut bahwa lima anggota Dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah berada di tempat yang dianggap kurang baik.
Menurut Malik, lima anggota Dewas KPK yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini tengah terjebak dalam sistem kinerja KPK yang belum jelas. Apalagi ditenggarai UU baru KPK yang dianggap sebagian khalayak sebagai pelemahan terhadap KPK.
"Jadi, kaitan antara Undang Undang dengan pasal-pasal sendiri itu ada inkonsistensi berpikir sendiri. Ada tidak nyambung, ada isi yang memperkuat pencegahan ada juga yang malah dalam upaya pelemahan," kata Malik di Gedung ITS Tower, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019).
Malik mencontohkan upaya pelemahan KPK bisa dilihat dari pelarangan membuka kantor di daerah-daerah.
Baca Juga: Eks Komjak RI Kaspudin: Tugas Dewas KPK Absurd, Tidak Jelas!
"Mencegah KPK itu sendiri berkantor Pusat di Jakarta tidak bisa di daerah-daerah," ujar Malik
Sedangkan, dari UU baru KPK Nomor 19 tahun 2019--hasil revisi-- tidak terlalu memfokuskan aparat sipil negara (ASN) untuk menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. .
Apalagi, kata Malik, dalam potensi korupsi bukan hanya ditingkat atas, namun hal itu juga berpotensi terjadi dibtingkat pegawai.
"Itu kan penting sekali untuk pencegahan korupsi, mestinya pegawai negeri begitu masuk menjadi pegawai organik itu harus sudah melaporkan harta kekayaan. Karena korupsi itu tidak hanya ditingkat tinggi, korupsi bisa pegawai, seperti pengadaan kertas, pengadaan komputer," kata dia.
Malik mengaku tak sama sekali meragukan integritas lima anggota Dewas KPK. Mereka, kata Malik merupakan orang hebat namun, masuk ke dalam lembaga yang sedang dirundung masalah.
Baca Juga: Andi Arief Ragukan Integritas Satu Anggota Dewas KPK, Siapa?
"Tidak diragukan lagi mereka (lima Dewas) yang mumpuni karirnya cemerlang tidak ada catatan buruk sedikitpun. Tapi mereka masuk dalam satu bidang yang di dalamnya itu ada problem, akan menghadapi ujian besar," kata Malik.
"Akankah bisa enjoy dengan pekerjaan barunya atau tidak, ini nanti kita akan lihat ke depannya seperti apa."