Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Firli Bahuri mengaku tak ada arahan khusus yang diberikan Presiden Jokowi setelah melakukan pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Diketahui, Jokowi sempat melakukan pertemuan tertutup kepada pimpinan baru KPK di Istana.
Menurut Firli, dalam pertemuan itu, Jokowi hanya menyampaikan bagaimana pimpinan KPK membangun bangsa dan mencapai tujuan nasional.
"Enggak ada, pesan khusus (Jokowi) enggak ada. Beliau hanya menyampaikan bagaimana membangun bangsa ini, supaya mencapai tujuan nasional. Yaitu seluruh rakyat Indonesia terlindungi, terayomi, Indonesia yang sejahtera, Indonesia yang sehat, itu saja. Ekonomi tumbuh, iklim usaha meningkat. Investor memberikan kami kemudahan-kemudahan. Itu, biasa saja," kata Firli.
Baca Juga: Komentari Aksi Motoran Jokowi, Shitlicious: Ayo Pak Bangun Motor Lagi!
Terkait pelantikannya ini, Firli mengaku bakal memperbaiki masalah yang dianggap menjadi kelemahan KPK. Hal itu disampaikan menanggapi adanya anggapan yang menyebut kinerja KPK akan menurun selama dipimpin Firli Cs.
"Kami evaluasi saja, yang mana yang kurang, kami perbaiki, yang mana yang lemah, kami perkuat. Begitu saja, biasa saja, kami bangun KPK lebih baik," katanya.
Tak hanya itu, Firli menegaskan institusinya tetap fokus pada pemberantasan korupsi. Kata dia, pihaknya tak akan membedakan fungsi pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Program kita tetap fokus pada pemberantasan korupsi, tetap," ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik pimpinan KPK periode 2019-2023 di Istana Negara, Jakarta, siang tadi.
Baca Juga: Pesan Jokowi ke Pimpinan KPK Tak Ada Kaitanya dengan Pemberantasan Korupsi
Mereka yang dilantik yakni Komjen Polisi Firli Bahuri sebagai Ketua KPK dan para Wakil Ketua KPK; Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Gufron.