Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis akan ada pecah kongsi antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terkait itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai analisis Rocky masuk akal. Namun jika itu terjadi kata Mardani, Jokowi akan menelan kerugian apabila lepas dari Megawati jelang Pemilihan Presiden 2024.
"Jokowi kan sudah periode kedua, kemungkinan ditinggal besar juga," kata Mardani saat ditemui di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).
Meski demikian, Mardani mengatakan analisis Rocky tersebut bisa saja terjadi di dunia perpolitikan. Namun ia menilai Jokowi justru akan rugi apabila melepas bayang-bayang Megawati.
Baca Juga: Beberkan Status Stateless Prabowo, Gerindra Justru Terima Kasih ke Megawati
Ia menilai Megawati merupakan pimpinan dari PDI Perjuangan, sebuah partai besar yang memiliki suara terbanyak selama Pemilu 2019. Mardani hanya berharap tidak ada perpecahan diantara Jokowi dan Megawati.
"Sekarang PDIP punya kekuatan besar pemenang pemilu di daerah juga punya banyak kalau meninggalkan PDIP menurut saya (bakal) rugi Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya Rocky Gerung menilai antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpotensi pecah kongsi jelang Pilpres 2024. Rocky mencium indikasi Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati.
Potensi pecah kongsi tersebut dijelaskan Rocky salah satunya lewat terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024.
Ia menilai, Airlangga terpilih karena adanya intervensi dari pihak istana yang tidak menginginkan Bambang Soesatyo.
Baca Juga: Megawati Ungkap Prabowo Pernah Stateless, PKS: Merendahkan Derajat
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky lewat program bertajuk Rocky Gerung: Pemilihan Ketua Golkar, Sinyal Mega-Jokowi Pecah Kongsi yang ditayangkan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (15/12/2019).
Rocky mengatakan adanya persaingan antara Megawati dan Jokowi terkait regenerasi kepimpinan di tubuh Partai Golkar.
Ia menyebut terpilihnya Airlangga sebagai orang yang dikenal dekat dengan Jokowi sebagai persiapan untuk Pilpres 2024.
"Ya ini investasi buat 2024, yang potensial menghalangi disingkirkan dari sekarang, atau dianggap tidak mungkin meng-generate dana-dana politik pasti dia disingkirkan, jadi di belakang itu selalu ada bau tukar tambah politik yang basisnya adalah berapa uang yang bisa disetor ke kekuasaan," jelas Rocky.
Di mata Rocky, hal itu kian menunjukkan bakal adanya pecah kongsi antara Megawati. Jokowi disinyalir ingin membentuk oligarki baru untuk lepas dari bayang-bayang Megawati.