SBY Diseret-seret soal Jiwasraya, Kader Demokrat Ramai-ramai Membela

Jum'at, 20 Desember 2019 | 11:14 WIB
SBY Diseret-seret soal Jiwasraya, Kader Demokrat Ramai-ramai Membela
Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu di Istana [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Serupa dengan Ferdinand, politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga membela Ketua Umum partainya.

Melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (18/12/2019), Jansen mengatakan, "Jika ada masalah dan jadi perhatian publik selalu diseret mundur ke belakang. Seakan-akan mau cuci tangan masa SBY semua busuk, masa inilah yang paling benar. Soal Jiwasraya di masa ini kerusakannya juga tambah parah kok. Ayok kita benahi, bukan malah mantan direkrut jadi staf ahli".

Dalam kicauan berikutnya, Jansen kembali membela SBY. Ia menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan SBY.

"Pak SBY terus dituduh macam-macam. Nyatanya ekonomi tumbuh 6%. Yang katanya hebat mentok 5%! Yang diwariskan SBY kepda pemerintahan ini: APBN 1700 T; PDB 10.063 T; CADANGAN DEVISA: 111 Miliar US. Itu maka pemerintahan ini bisa kerja dengan GAYA. Coba bandingkan yang diwariskan kpd SBY tahun 2004!" ucap Jansen melalui akun Twitter @jansen_jsp.

Baca Juga: Buang Air Kecil Sembarangan di Dekat Sungai, Jamalin Ditemukan Tewas

Jansen Sitindaon membela SBY soal Jiwasraya (twitter @jansen_jsp)
Jansen Sitindaon membela SBY soal Jiwasraya (twitter @jansen_jsp)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut persoalan keuangan yang dialami Jiwasraya sudah terjadi lebih dari 10 tahun dan bukanlah masalah yang ringan.

"Problem ini dalam 3 tahun ini sebetulnya kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini tapi ini bukan masalah yang ringan," kata Presiden Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di kota Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

Sementara Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar).

Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya.

Baca Juga: Jaga Kondisi Liburan Nataru di Malioboro Personel Jogoboro Dilipatgandakan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI