TPNPB-OPM Bertanggungjawab atas Penembakan 8 TNI di Intan Jaya

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Kamis, 19 Desember 2019 | 21:03 WIB
TPNPB-OPM Bertanggungjawab atas Penembakan 8 TNI di Intan Jaya
TPNPB di Papua Barat, mengklaim menewaskan 5 anggota TNI dalam kontak senjata selama dua hari, yakni Selasa - Rabu (23-24/4/2019).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan militer Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen mengatakan bertanggungjawab atas peristiwa penembakan 8 anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam siaran pers yang dikeluarkan pada 19 Desember 2019.

"TPNPB-OPM lakukan penembakan karena TNI/POLRI telah lakukan penembakan membabi buta di perkampuangan masyarakat civil, dan akibat dari arogansi militer dan polisi Indonesia ini maka masyarakat civil mengungsi ke tempat-tempat aman wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua," kata Sebby.

Mereka juga mengatakan bahwa kehadiran militer dan polisi Indonesia yang berlebihan mengacaukan situasi dan suasana Natal, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baca Juga: Mahasiswi Terkubur di Indekos, Pelakunya Mau Bunuh Diri saat Diciduk Polisi

Berdasarkan laporan TPNPB-OPM tersebut, TNI/Polri menerjunkan pasukan dari tanggal 14-16 Desember 2019. Baku tembak terjadi pada tanggal 16 Desember 2019 saat TPNPB-OPM sedang melakukan persiapan perayaan Natal.

Evakuasi jenazah 8 TNI dilakukan pada hari Selasa 17 Desember 2019 menggunakan helikopter TNI.

Sebby mengatakan, "Tanggal 19 Desember 2019, Pasukan Militer Indonesia dan Pasukan TPNPB-OPM sedang lakukan baku tembak di Ugimba mura, Italipa dan sekitarnya".

Sementara itu dikutip dari Antara, Jenazah dua prajurit TNI AD yang gugur di Kabupaten Intan Jaya akibat diserang oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB pada Selasa (17/12), rencananya pada Kamis siang akan diterbangkan ke Medan dan Jakarta.

Informasi yang diperoleh Antara di Timika, Kamis, jenazah almahum Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky Ramadhan akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Timika pukul 11.20 WIT dengan tujuan Denpasar dan Jakarta.

Baca Juga: Dukungan Sosial Keluarga Disebut Penting Bagi Penyandang Disabilitas

Khusus untuk jenazah almarhum Lettu Erizal selanjutnya akan diterbangkan dengan pesawat yang sama dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta pada pukul 20.00 WIB menuju Bandara Kualanamu Medan.

Setiba di Medan, jenazah almarhum Lettu Erizal akan dibawa menggunakan ambulans menuju Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi untuk selanjutnya dilaksanakan pemakaman.

Adapun jenazah almarhum Serda Rizky Ramadhan setiba di Jakarta terlebih dahulu dibawa ke rumah duka dan selanjutnya dilaksanakan pemakaman di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta pada Jumat (20/12).

Seusai dibersihkan dan dikafani oleh petugas kamar jenazah RSUD Mimika, Rabu (18/12), jenazah kedua prajurit TNI AD tersebut dibawa ke Markas Batalyon Infanteri 754/ Eme Neme Kangasi Timika/Divisi III Kostrad untuk dilaksanakan persemayaman.

"Setelah dibersihkan dan dikafani oleh petugas kamar jenazah, jenazah kedua prajurit TNI ini dibawa ke Mayon, Distrik Kuala Kencana," ujar Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena.

Sejumlah pimpinan TNI hadir melayat jenazah kedua prajurit TNI yang gugur itu saat disemayamkan di Aula Markas Yonif 754/ENK, diantaranya Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Komandan Korem 174 Anim Ti Waninggap/ATW Merauke Brigjen TNI R Agus Abdurauf,

Kedua prajurit TNI AD itu gugur usai diserang oleh KKSB diduga pimpinan Lekagak Telenggeng saat sedang melaksanakan kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru di Kampung Kulapa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (17/12) sekitar pukul 15.30 WIT.

Insiden penyerangan itu terjadi saat sejumlah anggota TNI-Polri beserta masyarakat sedang mengangkut logistik dari kedudukan helly pad ke arah Kampung Kulapa, tempat kegiatan baksos.

Dalam jarak sekitar 150 meter dari pinggir kampung, KKSB yang diperkirakan berjumlah 10 orang dengan senjata campuran melakukan serangan secara mendadak hingga menyebabkan Lettu Erizal dan Serda Rizky gugur sebagai kusuma bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI