Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany mengaku mendapat serangan dari buzzer seusai membagikan cuitan soal banjir Jakarta. Tsamara menyanyangkan ulah para penyerang tersebut.
Hal itu disampaikan Tsamara melalui jejaring Twitter pribadinya @TsamaraDKI. Ia mengklaim cuitan yang diunggah merupakan sebuah kritik, namun justru ditanggapi lain oleh para buzzer.
Menurut Tsamara, para buzzer memberikan penolakan keras atas cuitannya dengan berbagai pembenaran.
Hal ini membuat Tsamara prihatin lantaran mestinya cuitan yang ia sampaikan dijadikan sebagai kritik yang membangun.
Baca Juga: Reaksi Gedung Putih Usai DPR AS Sepakat Makzulkan Donald Trump
"Jakarta memasuki era di mana ketika kita mengeluh soal banjir, alih-alih dianggap sebagai masukan atau kritik, kita justru diserang buzzer dengan segala pembenarannya. Miris!," cuit Tsamara, seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/12/2019)
Sebelumnya, Tsamara terlibat saling serang cuitan dengan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemprov DKI Naufal Firman Yursak, setelah curhat terjebak banjir.
"Kejebak di suatu kawasan karena banjir besar & nggak ada kendaraan yang bisa lewat. Setelah dapat kendaraan, kejebak macet pasca banjir & hujan deras. Jakarta hari ini," tulis Tsamara, Selasa (17/12)
Cuitan tersebut memantik tanggapan Naufal Firman Yursak yang menilai isinya tidak akurat. Maka dari itu, ia meminta Tsamara untuk memberikan bukti kalau terjebak banjir.
"Kawasan ilusi dengan banjir besar delusi. Kenapa ga sebut dimana kawasannya, dan sebesar apa banjirnya? share video dan foto terkini, biar publik ga disesatkan," balas Naufal.
Baca Juga: Dijerat Dua Dakwaan, Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika Serikat
Setelah mendapat sentilan, Tsamara kemudian membalas cuitan Naufal dengan foto lokasi di mana dirinya terjebak banjir.
Ia menegaskan, tempat tersebut adalah lokasi yang juga bekas tempat Gubernur Anies Baswedan mengajar. Tsamara pun heran atas reaksi yang diberikan Naufal.
"Nih di kawasan tempat saya belajar & Pak Anies dulu mengajar. Saran saya terima kritik dengan baik. Kan Pak Gubernur mengajarkan santun, bukan ngegas & nuduh begini kan? Nggak ada yg membahas idola Bapak kok merasa tersinggung? Semoga yang begini bukan cerminan pendukung Pak Gub," kata Tsamara.