Miris, Perempuan Indonesia Jadi Korban Perdagangan Manusia di Australia

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 19 Desember 2019 | 09:13 WIB
Miris, Perempuan Indonesia Jadi Korban Perdagangan Manusia di Australia
Ilustrasi bendera Australia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Waspada Soal Tawaran Kerja

Ilustrasi korban perdagangan manusia [shutterstock]
Ilustrasi korban perdagangan manusia [shutterstock]

Bekerja di Australia mungkin menjadi mimpi banyak bagi warga Indonesia untuk mendapatkan kehidupan dan pendapatan yang lebih baik.

Tapi setibanya di Australia, sejumlah orang, khususnya yang mengikuti program Working Holiday Visa (WHV) malah mengaku "tidak selalu seindah yang dibayangkan".

Pertengahan tahun lalu, ABC Indonesia melaporkan sepuluh warga Blitar menjadi korban penipuan pencarian kerja, yang mengiming-imingi penghasilan hingga AU$ 65, atau lebih dari Rp 620 ribu, per hari.

Baca Juga: Buron 17 Tahun, Pelaku Perdagangan Manusia Ditemukan Sembunyi di Gua

Tapi penipuan bisa terjadi setibanya mereka di Australia dengan mendapatkan atau dipaksa mengerjakan sesuatu yang tidak dijanjikan sebelumnya, seperti yang dijelaskan AFP kepada ABC Indonesia.

AFP menemukan perdagangan manusia ke Australia sebelumnya berkaitan dengan pekerjaan seksual, namun belakangan ada peningkatan dalam eksploitasi buruh dan kawin paksa.

"Kami meminta warga agar berbicara dan melapor jika merasa seseorang menjadi korban perdagangan manusia atau pemaksaan. Memaksa seseorang bekerja dan tinggal di Australia adalah tindak kejahatan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI