Suara.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) ikut menyangkal soal isu jual beli partainya seharga Rp 200 miliar.
Pernyataan OSO juga sama dengan apa yang disampaikan bekas Ketua Pembina Partai Hanura Wiranto soal isu jual beli partai tersebut.
OSO menegaskan bahwa tidak pernah ada transaksi jual beli partai antara dirinya dengan Wiranto. Dengan kata lain, OSO tidak membenarkan isu yang sempat berkembang tersebut.
"Hah? Wah saya tidak mau memfitnah Pak Wiranto karena enggak benar itu," ujar OSO di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Hanura Gagal di Pemilu 2019, Wiranto Ingatkan OSO untuk Mundur
Ia justru merasa kasihan kalau isu yang tidak benar itu justru dihadapkan kepada Wiranto.
"Waduh itu kasian Pak Wiranto kalau dituduh menjual partai,itu enggak benar. Saya menolak itu karena tidak ada hal seperti itu, yang ada kami punya komitmen untuk membesarkan Partai Hanura," ujar OSO.
Sebelumnya, membantah adanya isu dirinya menjual Partai Hanura kepada OSO hingga ia bisa menjabat sebagai ketum partai.
Wiranto menegaskan bahwa tidak ada satu peser pun uang OSO yang masuk ke dalam kantongnya.
Wiranto santer diisukan menjual Partai Hanura ke OSO dengan nilai Rp200 miliar. Belakangan Wiranto membantah hal tersebut bersamaan dengan dirinya yang menyatakan mundur sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
Baca Juga: Dituduh Rekayasa Kasus Kivlan Zen, Begini Respon Wiranto
"Saya menyerahkan jabatan ketua umum timbul isu Wiranto jual partai dan didebut dapat Rp 200 miliar, dan tidak sepeser pun menerima duit. Bahkan saya larang minta uang dari Pak OSO," kata Wiranto.