Bantah Jual Partai Hanura Rp 200 M, Wiranto: Gak Ada Sepeser Uang dari OSO

Rabu, 18 Desember 2019 | 15:02 WIB
Bantah Jual Partai Hanura Rp 200 M, Wiranto: Gak Ada Sepeser Uang dari OSO
Wiranto (tengah) mundur dari jabatan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto membantah soal isu dirinya yang menjual Partai Hanura kepada Oesman Sapta Odang (OSO) hingga ia bisa menjabat sebagai Ketua Umum.

Wiranto menegaskan bahwa tidak ada satu peser pun uang OSO yang masuk ke dalam kantongnya.

Menurutnya, jabatan OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura didapat susai pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub pada 2016 silam.

Wiranto mengklaim enggan merangkap jabatan setelah ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjadi Menkopolhukam.

Baca Juga: Sertijab Ketua Wantimpres dari Sri Adiningsih ke Wiranto

Dalam Munaslub tersebut, Wiranto juga mengaku ikut memenangkan OSO secara aklamasi. Penunjukan OSO sebagai Ketua Umum juga tertuang dalam pakta integritas.

"Di benak saya tidak adil dan tidak pantas saya merangkap sebagai menteri dan ketua partai. Makanya kita mengundang Munaslub dan mengundang OSO dan saya merekayasa aklamasi dengan terpilih OSO," kata Wiranto, Rabu (18/12/2019).

Diketahui, Wiranto santer diisukan menjual Partai Hanura ke OSO dengan nilai Rp 200 miliar. Belakangan Wiranto membantah hal tersebut bersamaan dengan langkahnya mundur sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

"Saya menyerahkan jabatan ketua umum timbul isu Wiranto jual partai dan didebut dapat Rp 200 miliar, dan tidak sepeser pun menerima duit. Bahkan saya larang minta uang dari Pak OSO," kata Wiranto.

Sebelumnya, Wiranto secara resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Hal itu diungkapkan Wiranto dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, hari ini.

Baca Juga: Jadi Ketua Watimpres di Usia 72 Tahun, Wiranto: Hidup Tak Perlu Pensiun

Wiranto mengaku pengunduran dirinya itu dilakukan secara sadar tanpa adanya desakan atau paksaan, terlebih dati Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Alasan melepas posisi tinggi di Hanura, karena Wiranto mau lebih fokus bekerja setelah resmi mendapat jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI