Ulang Tahun ke-70, UGM Komitmen untuk Berpihak pada Kepentingan Masyarakat

Rabu, 18 Desember 2019 | 10:20 WIB
Ulang Tahun ke-70, UGM Komitmen untuk Berpihak pada Kepentingan Masyarakat
Mahasiswa UGM saat membuat inovasi sepatu yang mampu mencegah kekakuan kaki penderita kelumpuhan. (Dok : UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen untuk selalu mengakar kuat pada nilai-nilai luhur budaya bangsa, berpihak kepada kepentingan kemaslahatan masyarakat, dan menjulang tinggi untuk selalu berjuang mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, terhormat dan disegani di mata dunia. Hal ini dikatakan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng, di sela-sela peringatan hari ulang tahun ke-70 UGM, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Panut, sejarah berdirinya UGM menjiwai 5 jati diri yang selama ini dipegang teguh, yaitu sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan. Nilai-nilai dan jati diri UGM tersebut harus selalu tampak dalam pribadi setiap lulusannya, yang memiliki karakter socio- entrepreneurial, yaitu yang berbudi, cakap dan cendekia, santun, sadar akan tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa, inovatif, tangguh, antisipatif dan adaptif terhadap perubahan, peduli terhadap masalah-masalah sosial, budaya, dan lingkungan, pandai memanfaatkan peluang, berani mengambil risiko yang terukur, berjiwa merdeka, serta unggul.

Secara ekonomi, Indonesia mencatatkan GDP di urutan ke-16 dunia atau urutan ke-8 dalam hal purchasing power parity.

“Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia telah memberikan contoh pada dunia melalui pemilihan presiden dan parlemen 2019. Indonesia telah menyelesaikan pesta demokrasi dengan baik, dengan segala tantangan dan dinamika yang menyertainya,” tambah Panut.

Baca Juga: Potret Kemeriahan Nitilaku UGM yang Dihadiri Para Menteri Jokowi

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul maka peran perguruan tinggi sangat signifikan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi dan keahlian SDM dalam mengimbangi pesatnya perkembangan industri yang digambarkan sebagai kebutuhan untuk melakukan “frog leap” bahkan “giant leap”.

“Kurikulum dirancang untuk menyediakan pendidikan yang mampu menjadi pemantik (fire lighter) mahasiswa untuk berkembang dengan cepat dan tepat. Kurikulum harus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memilih dan mengembangkan potensi dan kompetensinya melalui berbagai ‘menu’ yang ditawarkan oleh universitas, termasuk kesempatan untuk magang dan bekerja di industri dengan mentoring dari pihak industri dan mahasiswa, sekaligus mendapatkan kredit/ SKS,” kata Panut.

UGM menerapkan fleksibilitas metode pembelajaran melalui Blended Learning yang telah diimplementasikan sejak 2018, dengan bobot paling banyak 40 persen dan telah didesain dalam rencana pembelajaran semesternya. UGM juga mengembangkan strategi pendidikan Transformasi Digital (Digital Transformation) melalui platform Massive Open Online Course (MOOC) sebagai jembatan untuk memasuki, memahami dan mengembangkan bahkan memimpin dalam pengembangan teknologi digital,” kata Panut.

Penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 menunjukkan minat calon mahasiswa kepada UGM masih tinggi, dengan rasio penerimaan S-1 rata-rata 1:27. Angka tersebut mengindikasikan bahwa UGM menjadi sumber harapan bagi masyarakat tidak mampu dan menengah ke bawah untuk memutus rantai kemiskinan, sekaligus untuk meningkatkan harkat martabat keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Tahun ini, UGM mampu menyediakan dana beasiswa Rp160.058.855.182 yang disalurkan untuk 10.239 mahasiswa, baik untuk mahasiswa diploma, sarjana, maupun pascasarjana. Dana beasiswa tersebut berasal dari internal UGM, yayasan UGM, alumni UGM, dan para mitra UGM, baik dari pemerintah, BUMD, BUMN, maupun bantuan dari pihak luar negeri.

Baca Juga: Pakai Wig ala Rocker, Menteri Jokowi "Ngambyar" di UGM

Sampai Desember 2019, UGM telah mencapai berbagai prestasi. Sebanyak 382 medali dengan capaian medali emas tingkat internasional 80, tingkat nasional 284, dan regional 18 medali, telah diraih.

Beberapa prestasi yang berhasil diraih diantaranya, Juara umum Kontes Robot Terbang Indonesia 2019 di Pasuruan Jawa Timur (5 kali berturut-turut) dan peraih Medali Emas Advanced Innovation Global Competition (AIGC) 2019, di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Selain itu, UGM kembali berhasil mempertahankan tradisi juara umum PIMNAS dengan membawa medali terbanyak.

UGM Naik Peringkat Dunia
Kontribusi UGM dalam peningkatan reputasi Indonesia di dunia global sangat nyata. Peringkat UGM di QS World University ranking melompat sangat signifikan.

“Kita patut bersyukur bahwa tahun 2019, peringkat UGM di QS World University ranking melompat sangat signifikan, yaitu dari peringkat 391 dunia ke 320 dunia. Pada tataran regional, peringkat UGM di tingkat Asia naik dari 74 ke 70 dengan academic reputation berada di peringkat 41 di Asia, dan merupakan peringkat tertinggi di Indonesia. Selain itu, tahun 2019, posisi UGM pada pemeringkatan Green Metric meningkat dari peringkat 91 pada tahun 2018 menjadi 47 pada tahun ini,” jelas Panut.

Pengakuan dunia internasional terhadap mutu pendidikan di UGM semakin nyata dengan semakin banyaknya program studi yang terakreditasi internasional. Hingga akhir 2019, terdapat 39 program studi yang terakreditasi internasional oleh berbagai lembaga akreditasi internasional bereputasi yaitu AACSB, ABET, ASIIN, I-Chem-E, RSC, dan IMIA serta sertifikasi AUN-QA. 26 prodi masih bersertifikat AUN QA dari 45 prodi yang telah mengikuti sertifikasi, dan 6 program studi dalam proses akreditasi internasional.

UGM menempati peringkat pertama perguruan tinggi berdasarkan penilaian kinerja penelitian periode tahun 2016-2018, yang dirilis Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Capaian ini merupakan hasil kerja bersama sivitas akademika UGM, mulai dari peneliti di pusat studi, sekolah, dan fakultas serta direktorat/unit kerja terkait.

Sampai November 2019, capaian Kekayaan Intelektual (KI) yang dihasilkan UGM adalah 440 judul. Capaian kekayaan intelektual tersebut terdiri atas 123 paten dan 302 hak cipta, 7 merek, dan 8 desain industri. Pada tahun 2018, pencapaian kekayaan intelektual terdiri atas sejumlah 256 KI dengan rincian 70 paten dan 186 hak cipta. Pada tahun 2019 capaian KI UGM menempati peringkat pertama nasional pada SINTA Kemenristekdikti.

Perkembangan penelitian yang dikelola Direktorat Penelitian UGM selama 2018-2019 mengalami peningkatan 68,16 persen untuk jumlah judul penelitian dan 14,62 persen untuk dana penelitian. Data publikasi 2019 yang masih berjalan ini, UGM telah menghasilkan 4.132 publikasi ilmiah yang terdiri dari jurnal internasional bereputasi, paper dalam prosiding internasional bereputasi, dan buku. Pada 2017-2018 terjadi tren peningkatan jumlah publikasi di UGM sebesar lebih dari 25 persen.

UGM dan Pengabdian kepada Masyarakat
UGM terus berinovasi dengan melakukan terobosan dan perbaikan dalam pengabdian kepada masyarakat. Tahun ini, penghargaan dari Kemenristekdikti menempatkan UGM sebagai perguruan tinggi peringkat pertama dalam daftar perguruan tinggi berbasis kinerja pengabdian masyarakat.

Pada 2019, KKN UGM telah menjangkau 32 provinsi di 111 kabupaten/kota, 182 kecamatan dan 266 desa. Jumlah mahasiswa KKN tahun ini sebanyak 6.658 orang, yang melibatkan 255 dosen baik sebagai dosen pembimbing lapangan maupun sebagai koordinator wilayah. Sejumlah 48 mahasiswa internasional dari 17 negara aktif mengikuti program KKN.

Kegiatan mahasiswa UGM ketika melakukan KKN di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dok : UGM)
Kegiatan mahasiswa UGM ketika melakukan KKN di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dok : UGM)

Dalam rangka mewujudkan masyarakat kampus yang sehat baik fisik maupun mental, UGM telah mencanangkan Health Promoting University (HPU). UGM telah mendeklarasikan diri sebagai kampus sehat sejak 19 Juli 2019. Program ini merupakan upaya universitas dalam rangka mewujudkan healthy lifestyle, preventive dan promotive health care.

Salah satu tantangan penting dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0 adalah semakin tingginya tuntutan akan pelayanan yang lebih efektif, efisien, dan responsif. Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan setiap instansi untuk terus menghasilkan inovasi dalam rangka memberikan pelayanan publik yang responsif.

Teknologi informasi dan komunikasi telah diterapkan pada proses administrasi pembelajaran, penelitian, pengabdian, dan pendukung di UGM. UGM saat ini berlangganan Internet dengan bandwidth sebesar 8.340 mbps (megabit per second), meningkat sebesar 14 persen.

Delapan puluh persen pengguna mengakses ke Internet melalui wireless access point yang terpasang di berbagai lokasi di UGM dengan total access point terpasang sebanyak 2.694 buah, terbanyak di Indonesia. Saat ini, UGM mengelola 35.219 laman, 1.939 server, dan 170.221 akun surel.

Laman di UGM mempunyai kunjungan tertinggi di antara perguruan tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 550.000 kunjungan per hari, dengan hit 1,4 juta per hari. Capaian inovasi teknologi informasi dan komunikasi di UGM juga terlihat dari pemeringkatan universitas oleh 4iCU dan Webometric di mana UGM dapat mempertahankan peringkatnya yaitu peringkat pertama untuk lingkup Indonesia.

“Sebagai penutup, harus kita sadari bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan. Kita perlu selalu menguatkan semangat untuk melakukan penyesuaian dan memimpin perubahan tersebut. Setiap insan yang ada di ruangan ini memiliki talenta untuk berinovasi dan kemampuan untuk berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia unggul,” kata Panut.

Ia mengajak masyarakat untuk mewujudkan target pembangunan SDM unggul, profesional, berkompetensi, berkarakter, beretika dan berdaya saing tinggi melalui inovasi-inovasi akademik.

Hal ini sesuai dengan semangat untuk bangkit yang ditularkan Bung Karno untuk mendirikan UGM, tepatnya pada 19 Desember 1949, yang juga merupakan simbol kedaulatan NKRI di mata dunia. Bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, para pendiri bangsa sangat meyakini bahwa pendidikan merupakan senjata paling ampuh dalam perjuangan sebuah bangsa dalam menghadapi masa depan.

Salah seorang peneliti UGM ketika melakukan kajian soal kotoran gajah. (Dok : UGM)
Salah seorang peneliti UGM ketika melakukan kajian soal kotoran gajah. (Dok : UGM)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI