Wapres Ma'ruf Minta Pemerintah China Terbuka soal Muslim Uighur

Selasa, 17 Desember 2019 | 20:13 WIB
Wapres Ma'ruf Minta Pemerintah China Terbuka soal Muslim Uighur
Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Cina, mengikuti kelas ilmu hukum, Jumat (3/1). [ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta pemerintah China agar lebih terbuka soal dugaan perlakuan buruk terhadap muslim Uighur di Xinjiang.

Di samping itu, pemerintah Indonesia berada di posisi tetap mendukung perlindungan HAM terhadap muslim Uighur.

Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah selalu mendukung upaya perlindungan tersebut termasuk kepada warga Muslim di negara lain. Karena itu, ia berharap pemerintah China bisa lebih terbuka agar permasalahan dugaan persekusi yang dialami oleh etnis minoritas muslim Uighur di Xinjiang menemukan titik terang.

"Kami berharap bahwa semua pihak supaya terbuka lah, lebih terbuka termasuk China, termasuk Myanmar, kita minta lebih terbuka, China lebih terbuka," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Ozil Berkicau Soal Uighur, Tak Disangka Begini Reaksi Pemerintah China

Dorongan pemerintah Indonesia kepada pemerintah China untuk lebih terbuka itu juga tidak terlepas dari adanya penjelasan soal kamp untuk muslim Uighur yang diduga menjadi tempat indoktrinasi.

Ma'ruf mengetahui kalau Pemerintah China sudah menjelaskan kalau kamp tersebut digunakan untuk pelatihan.

Dengan begitu, Ma'ruf meminta kepada pemerintah China untuk lebih terbuka. Pasalnya, pemerintah Indonesia mendorong untuk adanya perlindungan HAM dari negara tersebut.

"Pemerintah kan memang konsisten kalau soal perlindungan hak asasi manusia, kami akan mendukung upaya-upaya perlindungan," katanya.

Baca Juga: Muhammadiyah Bantah Disuap China untuk Bungkam soal Uighur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI