Suara.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah memberikan apresiasi pada awak media mainstream dalam pemberitaan soal pemberian penghargaan Adikarya Wisata kepada klub malam Colosseum. Kekinian penghargaan itu telah batal diberikan kepaa diskotek tersebut.
Saefullah menilai media mampu mengungkap sejumlah fakta yang dilewatkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Salah satunya adalah hasil pemeriksaan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI tentang temuan penyalahgunaan narkoba di Colosseum.
Inspeksi yang dilakukan BNNP itu bertujuan memeriksa penyalahgunaan narkoba di kalangan pengunjung. Hasilnya, ditemukan 34 pengunjung yang positif mengkonsumsi narkoba
Selain itu, Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 2.274 butir ekstasi. Beberapa orang yang diduga terlibat juga diamankan.
Baca Juga: Tuai Polemik, Disparbud Cabut Penghargaan untuk Diskotek Colosseum
BNNP saat itu telah memberikan rekomendasi kepada Disparbud untuk menutup tempat itu pada bulan Oktober. Namun Disparbud tidak menjadikan rekomendasi itu sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penghargaan.
“Saya beruntung sore ini punya media yang sangat luar biasa, sangat kritis, sangat responsif," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Ungkapan Saefullah ini bertolak belakang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menganggap banyak awak media yang menjadikan media sosial sebagai sumber berita.
Hal itu diungkap Anies saat menanggapi soal pegawai honorer yang diminta menceburkan diri ke got berisi air kotor. Menurutnya kejadian itu sudah berlangsung lama sekitar satu pekan lalu.
Mantan Mendikbud ini menganggap seharusnya menjadikan media sosial sebagai sumber informasi tak dilakukan.
Baca Juga: Pemprov DKI Nonaktifkan Pejabat Pemberi Penghargaan Adikarya ke Colosseum
"Itu sudah kejadian minggu lalu. Kenapa baru pada sekarang (ditanya)?. Jadi teman-teman bekerja jangan hanya lihat sosmed. Belanja beritanya di sosmed, ya?" ujar Anies.