CEK FAKTA: Heboh Video Perayaan Natal Pakai Shalawat, Benarkah?

Senin, 16 Desember 2019 | 18:21 WIB
CEK FAKTA: Heboh Video Perayaan Natal Pakai Shalawat, Benarkah?
Postingan yang menyebut shalawat dilantunkan dalam perayaan Natal. (Facebook/Nelly Siringo Ringo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari hasil penelusuran turbackhoax.id --jaringan Suara.com--, narasi yang dituliskan oleh Elly keliru. Peristiwa yang terjadi di video itu bukanlah acara Natal, melainkan saat Festival Keragaman Sulawesi Utara 2016 pada Sabtu 10 Desember 2016 di aula Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara yang ditujukan untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia.

Video itu dibagikan kanal YouTube Soli Deo Gloria pada 14 Desember 2016 dengan narasi Soli Deo Gloria.

Ketua Lesbumi NU Sulut Taufiq Bilfaqih menyanyikan lagu Havenu Shalom Alechem yang jika diindonesiakan menjadi 'Ku bawa berita Sejahtera', dengan bahasa Arab yang diselingi dengan bahasa Ibrani. Lagu tersebut kemudian diringi lantunan musik hadrah.

Taufiq Bilfiqiyah sengaja menyenandungkan shalawat namun dipadukan dengan lagu Natal berjudul Gloria yang digubah ke dalam bahasa Arab, sebagai bagian dari seni.. Ia mengaku menyiapkan pementasan dan lirik lagun dua hari sebelumnya 

Baca Juga: GKR Hemas Heran Kriminal di Jogja Langsung Viral

Penampilan Taufiq dan teman-temannya pun mendapat sambutan meriah dari hadirin yang berada di dalam ruangan. Mereka berdiri dan turut bernyanyi.

Postingan yang menyebut shalawat dilantunkan dalam perayaan Natal. (Facebook/Nelly Siringo Ringo)
Postingan yang menyebut shalawat dilantunkan dalam perayaan Natal. (Facebook/Nelly Siringo Ringo)

Di lain pihak, Ketua Panitia Festival Keberagaman Sulut Sofyan Yosadi menegaskan, acara peringatan hari HAM ditujukan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi.

Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh lontas agama yang mendoakan Tanah Air lewat keyakinannya masing-masing. Selain Muchsin Bilfaqih mewakili umat Muslim ada Pdt Dr Richard Siwu dari Protestan, Uskup Manado Mgr Joseph Suwatan MSC dari Katolik, Drs IWB Wedha Manuaba dari Hindu, Jimmy Sofyan Yosadi dari Khonghucu serta Bhikkuni Meici Bibiana Runtuwene dari Buddha.

Kesimpulan

Narasi yang dituliskan Nelly Siringo Ringo dalam unggahannya hoaks. Postingan tersebut sengaja diunggah untuk menipu. Dengan demikian, postongan sumber masuk ke dalam kategori False Connection atau Koneksi yang Salah.

Baca Juga: Aturan Ambang Batas SKD Baru, Ini Strategi Lulus CPNS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI