Namun demikian Mensos tetap berharap, Papdesi bisa meningkatkan kualitas tata kelola dana desa, seperti menyiapan data desa dan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (ABPDes). Mensos mempertanyakan data desa dan ABPDes kepada pengurus PAPDESI, namun tidak bisa dijawab memuaskan.
"Mulai hari ini, tolong APBDes-nya diselesaikan dan lakukan pendataan anggota Papdesi," kata Mensos.
Data desa, kata Mensos, sangat penting. Dengan data yang lengkap, pemerintah tahu jumlah desa. Selain itu juga bisa mengklasifiksikan desa, apakah masuk desa mandiri, desa maju, tertinggal, atau sangat tertinggal.
Data juga penting untuk memetakan potensi desa. Misalnya di desa tertentu, merupakan basis pengerajin tangan, maka produk yang dihasilkan apa saja, dan sebagainya.
Baca Juga: Kemensos Mengadakan Pelatihan Manajemen Kasus bagi Pekerja Sosial
"Bila data bisa dilaporkan dengan baik, maka jenis intervensi program yang tepat bisa ditentukan," kata Mensos.
Selain bertemu dengan pengurus Papdesi, Mensos juga minjau kesiapan e-Warong di Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur. Mensos dan rombongan juga menghadiri Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Sosial Pangan Kota Surabaya.
Hadir mendampingi Mensos antara lain, Dirjen Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika Sosial, Asep Sasa Purnama, sejumlah pejabat Eselon II, pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemensos. (*)