Suara.com - Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi tidak setuju dengan alasan sejumlah pihak yang menolak acara musik Djakarta Warehouse Project. Menurutnya acara tersebut wajar digelar di Jakarta yang notabene merupakan kota besar.
Massa yang mendemo Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu menilai DWP hanya memaksiatkan para generasi muda. Terkait itu, Prasetio menilai alasan itu tidak bisa diterima.
"Wah ini kota bos," ujar Prasetio di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Politikus PDIP itu menilai DWP memberikan dampak positif bagi DKI dari segi keuangan. Menurutnya acara itu mendatangkan keuntungan bagi DKI setiap tahunnya.
Baca Juga: Mendadak Muncul Pasca Pemilu, Ahok Santap Gado-gado di Rumah Prasetio
"DWP itu adalah pendapatan DKI yang terakhir (di tahun ini) dan itu bukan setahun ini saja, baru bertahun tahun kan sudah ada di situ. Di hajat akhir tahun. Termasuk profit untuk DKI," jelas Prasetio.
Meski demikian, Prasetio mengaku tak mengetahui secara rinci keuntungan bagi DKI dari penyelenggaraan DWP. Ia akan meminta anggota dewan dari Komisi C untuk mengawasinya.
"Nanti teman-teman Komisi C suruh awasi bagaimana laporan keuangan dari tiketnya," pungkasnya.
Sebelumnya massa yang tergabung dalam Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka meminta Anies untuk membatalkan acara Djakarta Warehouse Project.
Koordinator Lapangan Gerpindo Haris menyebut acara yang menganut budaya asing dan merusak akar budaya Indonesia. Bahkan acara tahunan ini disebutnya hanya memaksiatkan generasi muda.
Baca Juga: Sandiaga Balik Jadi Wagub DKI? Prasetio: Susah, Dia Sudah Jadi Kader PAN
"Ada upaya-upaya pemaksiatan generasi muda. Saya berharap ini segera dihilangkan," ujar Haris dalam orasinya di lokasi, Rabu (11/12/2019).