Suara.com - Indeks kerukunan beragama sepanjang 2019 meningkat dari tahun sebelumnya. Tetapi, masih ada sejumlah provinsi yang memiliki nilai di bawah rata-rata.
Terkait itu Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah akan tetap berupaya untuk terus melakukan kerja sama antara kementerian terkait dan majelis agama di Indonesia. Termasuk melakukan pembinaan kepada masyarakat.
"Ya kita tentu akan menjaga kerukunan sesuai dengan Pancasila sila ke-3 persatuan Indonesia," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Ma'ruf menuturkan, selama ini sudah ada forum kerukunan antar umat beragama (FKUB) sebagai wadah untuk majelis-majelis agama berdialog.
Baca Juga: Amnesty International: Jokowi Cuma Cari Simpati Mau Hukum Mati Koruptor
"Ini yang akan kita efektifkan semua itu kemudian melakui dialog-dialog kebangsaan baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional," kata dia.
"Tentu kita akan melakukan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan seperti olahraga, gerak jalan, seni atau itu jadi semua ini akan dibangun dalam rangka menjaga kerukunan itu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Agama merilis indeks kerukunan beragama sepanjang 2019. Hasilnya, Indeks Kerukunan Beragama 2019 di Indonesia naik tipis di banding 2018 lalu.
Indeks ini menunjukkan rata-rata nasional pada poin 73,83 dari rentang nol-100, atau dalam kategori tinggi.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan dengan melihat kategorisasi dan hasil indeks, Kemenag menyimpulkan bahwa semua provinsi memiliki tingkat kerukunan beragama yang tinggi.
Baca Juga: Pengamat: Jokowi Mau Hukum Mati Koruptor, Tapi KPK Dilemahkan
Indeks KUB 2019 ini tercatat lebih tinggi jika dibandingkan 2018 sebesar 70, namun cukup melorot jika dibandingkan 2015 sebesar 75,36.
“Tadi saya luncurkan indeks KUB, dan alhamdulillah hasilnya sangat membanggakan dan harus dipelihara,” kata Fachrul, di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (11/12/2019).