Suara.com - Partai Demokrat menggelar acara wisuda terhadap 45 taruna Akademi Partai Demokrat yang telah lulus melalui beberapa tahapan. Mereka yang telah diwisuda itu otomatis menjadi kader partai.
Bahkan diketahui para taruna juga meneken kontrak selama 10 tahun untuk tetap menjadi bagian dari kader partai berlambang mercy tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya saat melakukan wisuda kepada taruna di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
AHY mengatakan bahwa tanda tangan kontrak dengan bilai sanksi Rp 1 miliar jika keluar Partai Demokrat dilakukan para taruna tanpa ada paksaan.
Baca Juga: Ingin Rakyat Indonesia Tahu Demokrat, SBY: Partai Ini Akan Ada Selamanya
"Sebagai tambahan mereka semua sudah tanda tangan kontrak usia mereka muda muda tapi berani tanda tangan kontrak. Dalam 10 tahun ke depan mereka bersedia tidak akan pindah ke mana mana dan kalau itu terjadi Rp 1 miliar mereka akan tanggung. Betul tidak taruna? Betul? Ada dipaksa?,” kata AHY.
Pertanyaan AHY tersebut kemudian dijawab kompak oleh para taruna yang menegaskan bahwa tidak ada paksaan kepada mereka terkait tanda tangan kontrak.
AHY kemudian menyinggung para kader Partai Demokrat yang sudah lebih dahulu masuk agar tidak mudah berpindah dari Partai Demokrat ke partai lainnya.
"Nah mereka saja tidak merasa dipaksa apalagi yang para senior-senior kita semuanya. Supaya tidak mudah masuk dan keluar Partai Demokrat. Betul?” ujar AHY.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama putra kandungnya, AHY telah mewisuda sebanyak 45 taruna Akedemi Partai Demokrat. Mereka diketahui juga resmi menjadi kader dan langsung ditempatkan menjadi staf ahli para anggota DPR Fraksi Demokrat.
Baca Juga: SBY Bakal Pidato Refleksi Akhir Tahun, Demokrat: Tunggu Besok, Ada Kejutan
SBY kemudian memberi wejangan kepada para taruna yang menjadi kader baru tersebut. SBY ingin para taruna memahami betul jati diri partai.