Suara.com - Keberadaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan atau TGUPP menjadi polemik di DPRD DKI Jakarta hingga akhirnya jumlah anggota yang menerima gaji dari APBD dipotong. Namun sebelum dibahas di DPRD, salah satu Ketua TGUPP memilih mengundurkan diri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Suharti mengatakan, yang mengundurkan diri adalah Ketua TGUPP Bidang Pengelolaan Pesisir Marco Kusumawijaya. Marco disebutnya sudah mengundurkan diri sejak 1 Desember lalu.
"Iya. Sudah mengundurkan diri sejak 1 Desember," ujar Suharti saat dihubungi, Selasa (11/12/2019).
Kepada Suharti, Marco mengaku memiliki alasan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan kinerjanya selama di TGUPP. Suharti mengatakan Marco ingin fokus menulis buku.
Baca Juga: Jumlah Anggota TGUPP Dikurangi DPRD, BW: KSP Pakai Dana APBN atau Presiden?
"Info beliau (Marco) ke saya akan fokus nulis buku," katanya.
Marco merupakan salah satu dari 67 anggota TGUPP yang cukup dikenal masyarakat. Ia merupakan pendiri Rujak, Center of Urban Studies.
Salah satu buku karyanya berjudul Kota Rumah Kita (City Our Home). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai tim pakar Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebelumnya, pembahasan soal Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI menjadi salah satu yang paling alot. Keputusan akhirnya, jumlah tim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerima gaji dari APBD itu diputuskan untuk dikurangi dari 67 menjadi 50.
Pantauan Suara.com, TGUPP sudah mulai menjadi pembahasan di Banggar sejak Senin (9/12/2019) sore hari. Masalah ini terus dibahas sampai akhirnya keputusan keluar pada pukul 20.50 WIB meski rapat sempat ditunda selama satu jam.
Baca Juga: Jumlah Anggota TGUPP Dipangkas DPRD, Anies: Saya Enggak Mau Debat
Bahkan terhitung ada 17 anggota DPRD dari berbagai fraksi yang menanggapi isu ini. Pro-kontra antara parlemen Senayan terjadi di rapat itu soal TGUPP.