Suara.com - Aktivis HAM menanti pembuktian Presiden Joko Widodo yang menyebut akan mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan pekan ini.
Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia Puri Kencana Putri mengatakan hal yang terpenting dari kasus Novel Baswedan ini bukan hanya mengungkap pelakunya, tetapi membeberkan motif dan dalang dari perbuatan itu.
Oleh karena itu, AAI juga minta Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk berani mengungkap motif dan dalang di balik pelaku tersebut.
"Pertanyaannya adalah apakah ada temuan baru yang bisa disampaikan oleh pak Idham? dulu sketsa wajah sudah disampaikan oleh Pak Tito (Karnavian), ini bukan hanya menghadirkan sketsa wajah menjadi wajah asli, tetapi Pak Idham juga bisa harus mengurai motif esensi apa yang menjadi alasan untuk menyerang Novel Baswedan," kata Puri Kencana saat ditemui di Komplek Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: 2019 Marak Serangan kepada Aktivis, Amnesty Internasional: Tahun yang Kelam
Pengungkapan motif dan dalang kasus Novel Baswedan, menurut Puri juga penting untuk membuktikan janji Idham Azis dalam fit and proper test di Komisi 3 DPR sebelum ditunjuk menjadi Kapolri lalu, termasuk membuktikan reformasi Polri berjalan baik.
"Mengungkap kasus Novel Baswedan itu tidak cuma mencari pelaku tetapi memastikan bahwa reformasi kepolisian itu efektif berjalan dan terlaksana, nah pelaku adalah puncak gunung es," ucap Puri.
Puri juga menyebut Idham Azis harus siap menerima kritik terhadap Polri jika nantinya ada keterkaitan antara motif pelaku penyiraman dengan jajarannya di kepolisian seperti yang dipersepsikan publik selama ini.
"Pak Idham harus mampu secara terbuka (dan) mengatakan saya menerima semua kritikan dan saya berjanji akan membawa kepolisian menjadi lembaga yang tunduk terhadap prinsip evaluasi sipil demokratik, Pak Idham harus bisa dengan lapang dada mengatakan itu," katanya.
Sebelumnya setelah bertemu Kapolri Idham Azis, Jokowi menyampaikan bahwa perkembangan kasus Novel Baswedan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Enam Polisi Hanya Jalani Sidang Etik, Amnesty dan KontraS: Polri Gagal
"Saya tanyakan langsung ke Kapolri, saya juga ingin mendapatkan sebuah ketegasan, ada progres atau ndak. Dijawab, ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Oleh sebab itu saya tidak kasih waktu lagi, saya bilang secepatnya segera diumumkan. Tanya langsung ke Kapolri. Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian. Tanya langsung ke sana," kata Jokowi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen M. Iqbal yang mewakili Kapolri Jendral Idham Aziz mengatakan pertemuan antara Idham dan Jokowi berlangsung sekitar 20 menit pada Senin (9/12/2019) sore.
Menurut Iqbal, tim teknis Polri sudah menemukan alat bukti dan petunjuk yang signifikan. Bahkan kata Iqbal, pihaknya sudah memeriksa sekitar 37 saksi, 114 toko bahan kimia, hingga 38 titik CCTV.