Suara.com - Rahmat Abdullah dan Rahmayani Rahim menggelar pesta pernikahan yang terbilang unik di Gedung Serba Guna Aisyah Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, pasangan berbahagia ini menggelar akad nikah di Jalan Maccini Raya IV, Makassar. Akad nikah dan pesta pernikahan dilaksanakan Minggu 8 Desember 2019.
Ratusan tamu hadir memberikan selamat dan doa agar keduanya selalu berbahagia, mengarungi bahtera rumah tangga.
Saat tamu datang memberikan ucapan selamat, terlihat hal unik dalam gedung pernikahan.
Baca Juga: Intip Kemeriahan Resepsi Pernikahan Citra Kirana dan Rezky Aditya
Lain daripada yang lain, sumbangan pernikahan atau yang biasa disebut Passolo dalam budaya Bugis Makassar, menggunakan aplikasi pembayaran nontunai.
Tamu yang hadir cukup memindai kode batang (barcode) menggunakan telepon pintar. Kemudian memilih jumlah uang yang akan disumbangkan kepada mempelai. Uang sumbangannya akan langsung masuk ke rekening pengantin.
Kepada Terkini.id, Rahmayani mengungkapkan, ide awal memanfaatkan layanan digital untuk Passolo datang dari teman kerjanya di Bank BRI Cabang Somba Opu.
Harapannya, semua karyawan BRI yang datang ke pesta pernikahan, menginstal aplikasi pembayaran non tunai.
“Menggunakan aplikasi LinkAja mobile. Sebenarnya ini untuk teman-teman kerja di BRI saja,” ungkap Rahmayani kepada Terkini.id, Senin 9 Desember 2019.
Baca Juga: Terungkap Tanggal Resepsi Pernikahan Rezky Aditya dan Citra Kirana
Semua tamu yang sudah menggunakan LinkAja disiapkan kodebatang milik pengantin yang bisa dipindai.
Kode batang yang sudah dicetak diletakkan di atas kotak Passolo. Panitia juga menyiapkan petugas yang akan membantu menjelaskan cara menggunakan aplikasi.
“Panitia (pesta pernikahan) tetap menyediakan kotak amplop bagi tamu yang tidak menggunakan aplikasi,” ujar Rahmayani.
Penggunaan sistem digital dalam pesta pernikahan Rahmayani dan Rahmat disebut pertama kali dilakukan di Indonesia. Tujuannya untuk memperkenalkan produk LinkAja sebagai salah satu cara pembayaran digital.
“Bahwa dengan LinkAja transaksi bisa lebih mudah,” ungkapnya.
Dengan cara ini, Rahmayani mengaku banyak keuntungan yang diperoleh. Tamu dan pengantin tidak perlu repot membawa uang tunai dalam amplop. Uang yang sudah terkumpul juga tidak perlu lagi disetor ke bank.
“Otomatis sudah masuk ke saldo rekening LinkAja,” kata Rahmayani.
Maylia Usmani, Area Team Lead South Sulawesi PT FIntek Karya Nusantara (LinkAja) mengaku senang dengan metode yang digunakan mempelai. Karena telah mempromosikan aplikasi LinkAja. “Kami senang sekali,” katanya.
Menurut Maylia, manfaat memberikan Passolo menggunakan non tunai, uang langsung masuk ke rekening pengantin.
“Jadi lebih mudah, karena tinggal scan,” katanya.
Namun, menggunakan LinkAja masih ada keterbatasannya. Uang yang bisa ditransfer dibatasi maksimal satu rekening Rp 20 juta. Begitu pula rekening penerima hanya bisa menerima kiriman uang maksimal Rp 20 juta.
Untuk mendapatkan fasilitas pengiriman sampai Rp 20 juta, pengguna harus meningkatkan layanan aplikasinya. “Kalau tidak di-upgrade, maksimal transfer hanya Rp 2 juta,” ungkap Melly.
Cara yang digunakan pasangan Rahmayani dan Rahmat ini diprediksi akan menjadi tren baru dalam melaksanakan pesta pernikahan di Sulawesi Selatan. Karena memudahkan setiap orang dalam memberikan Passolo.
“Pakai Passolo Digital,” ungkap salah satu tamu undangan yang hadir, Wahyu Panji.
Menurut Panji, hal yang dilakukan pengantin ini unik. Juga menunjukkan hal yang dulunya cuma khayalan, ternyata bisa terjadi. Betul ada.
“Tidak menutup kemungkinan bisa jadi tren beberapa tahun ke depan,” kata Panji.