Suara.com - Gugatan praperadilan aktivis Papua, Surya Anta dan kawan-kawan terhadap Polda Metro Jaya terkait penetapan status tersangka makar diputuskan sore ini oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang akan dimulai pukul 15.00 WIB.
Gugatan praperadilan Surya Anta telah bergulir sejak 11 November 2019 dengan sidang perdana menghadirkan para pihak, yakni penggugat dan tergugat. Pada sidang pertama, Polda Metro Jaya selaku tergugat tidak menghadiri persidangan, hingga hakim tunggal Agus Widodo menunda persidangan pada 25 November 2019.
Selanjutnya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melakukan serangkaian agenda sidang setelah sidang pertama digelar, yakni mulai dari pembacaan permohonan, mendengarkan jawaban termohon, mendengarkan keterangan saksi ahli hingga pembuktian.
"Iya betul hari ini pukul 15.00 di PN Jaksel putusan praperadilan Surya Anta dan kawan-kawan, " kata tim kuasa hukum Surya Anta, Okky Wiratama saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Kesehatan Tak Terjamin, Begini Kondisi 6 Aktivis Papua di Mako Brimob
Okky berharap pengadilan mengabulkan apa yang menjadi tuntutan kliennya.
"Harapannya tentu kami berharap hakim dapat mengabulkan tuntutan kami yakni menyatakan proses penggeledahan, penangkapan, penetapan tersangka klien kami tidak sah," kata Okky.
Surya Anta dan kawan-kawan mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/10) terkait penetapan tersangka terhadap keenam orang tersebut oleh Polda Metro Jaya (PMJ).
Gugatan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 133/Pid.Pra/2019/PN JKT.SEL.
Keenam tersangka, yakni Dano Tabuni, Charles Cossay, Ambrosius Mulait, Isay Wenda, Ketua Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Surya Anta Ginting dan Arina Elopere.
Baca Juga: Miris, Ini Kondisi Kesehatan Enam Aktivis Papua yang Ditahan di Mako Brimob
Gugatan praperadilan diajukan Surya Anta dan kawan-kawan melalui kuasa hukumnya, Okky Wiratama dan tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.