Suara.com - Polisi telah menemukan tanda-tanda adanya dugaan pelecehaan seksual terhadap bayi berinisial MYG yang ditemukan tewas tanpa kepala di saluran air di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dokter forensik RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Ricka menjelaskan, dari hasil autopsi, bagian dubur bayi berjenis kelamin laki-laki itu mengalami luka robek selebar delapan sentimeter. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka lebam.
"Korban diperkirakan sudah meninggal selama tiga hari karena badannya sudah membengkak dan kaku saat ditemukan di lokasi kejadian," kata Ricka seperti dikutip Antara, Senin (9/12/2019).
Dalam kasus ini, polisi telah meringkus lelaki berinisial A (35) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan dan pencabulan terhadap bayi malang tersebut.
Baca Juga: 6 Hari Tertimbun Longsor, Mayat Saepul Ditemukan Berdiri Terjepit Batu
Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan, pelaku sedang digelandang petugas untuk diperiksa terkait kasus tersebut.
"Pelaku pembunuh anak di bawah umur dengan cara mengenaskan itu sedang dalam perjalanan menuju Polda Kalteng, nanti yang bersangkutan akan dimintakan keterangan lebih lanjut," katanya.
Hendra menjelaskan, tersangka tinggal satu daerah dengan korban. Pria yang sudah berkeluarga itu diduga kuat mengalami kelainan seks dan menjadikan bocah laki-laki malang itu sebagai korban pelampiasan nafsunya.
Penyidik nantinya akan melakukan pemeriksaan lebih intensif terhadap tersangka, termasuk dugaan kelainan seks yang dialami tersangka
"Proses hukum tindak pidananya terus berlanjut. Pemeriksaan terhadap yang bersangkutan tetap akan dilakukan oleh tim dokter nantinya," katanya.
Baca Juga: Geger, Polisi Terekam Video Raba-raba Dada Mayat Perempuan
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat bayi tanpa kepala itu kali pertama ditemukan warga bernama Jumadi ketika hendak melaksanakan salat Subuh. Bahkan, awalnya, dia mengira jasad bayi tersebut adalah boneka. Sontak, temuan mayat bayi tanpa kepala itu pun sempat menggegerkan warga sekitar.
Terkait penemuam mayat ini, warga bernama Bambang mengakui jika korban merupakan anak kandungnya. Hal itu disampaikan lantaran pakaian yang dikenakan sama dengan anaknya yang hilang sejak Jumat (22/11/2019) lalu.
Bambang mengaku sempat menitipkan sang anak di tempat penitipan anak atau day care di Jalan A.W. Syahranie.
"Iya benar ini anak saya, tadi ibu lihat pakaian yang digunakan sama dengan pakaian yang digunakan saat ia hilang di tempat penitipan anak," kata Bambang seperti dikutip Solopos.com--jaringan--Suara.com.
Bambang mengaku anaknya diantar ke day care tersebut sekitar pukul 11.00 Wita. Dia lalu mendapat kabar sekitar pukul 14.30 Wita dari istrinya bahwa anaknya hilang.
"Waktu itu ibu kepala sekolah bilang anaknya hilang saat hujan deras melanda sekolah," kata dia.