"Ada teman kita partai 1, sahabat kami ya kadang-kadang dulu disebut penista agama. Tapi karena dia berbuat sesuatu melahirkan, misalnya walaupun kita tentang pada waktu itu ada beberapa poin melahirkan UU pesantren dan lain-lain, suaranya naik," katanya.
"Oleh karena itu perlu kami evaluasi lagi berdasarkan diskusi yang panjang. Publik sekarang perlu pragmatis dalam artian positif."