Suara.com - Pemprov DKI Jakarta tengah gencar melakukan penertiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebelum pergantian tahun. Jakarta Pusat disebut sebagai wilayah yang paling banyak memiliki bangunan dengan nilai tunggakan PBB terbanyak.
Kepala Humas Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Mulyo Sasongko, mengatakan di Jakarta Pusat terdapat banyak rumah besar dan gedung tinggi. Hal itu yang menjadi faktor nilai tunggakan PBB secara keseluruhan di Jakarta Pusat lebih tinggi dibandingkan empat wilayah lainnya.
Meski nilainya tinggi, bidang tanah dan bangunan di Jakarta Pusat yang menunggak tidak menjadi yang paling luas. Menurutnya secara luasan bangunan, masih lebih besar di Jakarta Timur atau Utara.
"Bicara besar tunggakan banyak di pinggiran. Tapi secara nilai banyak di Jakpus. Secara jumlah bidang memang di pinggiran. Secara nilai paling tinggi di Pusat," ujar Mulyo di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).
Baca Juga: PBB Ngeluh Tak Dapat Jatah Kursi di Pemerintahan, PDIP: Itu Urusan Presiden
Mulyo menuturkan, untuk pajak PBB pada tahun 2019 pihaknya mentargetkan dapat mencapai Rp 10 triliun. Namun jelang akhir tahun, masih ada 9 persen lagi yang belum direalisasi.
"Target 10 triliun. Sudah 91 persen realisasinya, Rp 9,1 triliun," kata Mulyo.
Berbagai bangunan di Jakarta, kata Mulyo, masih menunggak pajak dari yang sederhana hingga mewah. Bahkan, jumlah nilai PBB satu rumah ada yang mencapai miliaran rupiah.
"Campur (yang nunggak ada rumah biasa dan elit). Yang besar ada, yang miliaran ada," jelasnya.
Untuk diketahui, salah satu bangunan yang nunggak pajak adalah mall baywalk Pluit yang memiliki tunggakan PBB mencapai Rp 5,4, miliar hanya untuk tahun 2019. Kekinian pusat perbelanjaan ini telah dipasang stiker penunggak pajak.
Baca Juga: PBB Ngeluh Belum Dapat Jatah, Golkar: Itu Urusannya Pak Jokowi
"Kemarin mall di Utara juga besar yang di Baywalk," pungkasnya.