Suara.com - Jutaan pekerja transportasi, guru dan polisi di Paris, dan kota-kota besar lainnya di Prancis, menggelar pemogokan umum.
Rakyat mogok bekerja untuk menentang reformasi sistem pensiun yang dicanangkan Presiden Emmanuel Macron. Saat mogok berlangsung, Paris dan kota-kota lain lumpuh total.
Pemogokan massal kembali melumpuhkan Prancis hari Kamis (05/12). Serikat pekerja menyerukan aksi mogok menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron yang bermaksud untuk mereformasi sistem pensiun.
Pemerintah Prancis mengantisipasi kemungkinan aksi mogok dimanfaatkan kelompok garis keras untuk memancing kerusuhan dan bentrokan dengan polisi.
Baca Juga: Bantah Sakit, Presiden Prancis Emmanuel Macron: Jangan Khawatir
Penjagaan keamanan di kota-kota besar ditingkatkan. Di ibukota Paris lebih 5000 aparat keamanan dikerahkan mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Sebagian besar transportasi umum dengan bus, kereta api dan penerbangan telah dibatalkan. Sekolah-sekolah ditutup karena kebanyakan tenaga pengajar ikut serta dalam aksi mogok.
Rumah-rumah sakit beroperasi dengan staf terbatas untuk ruang gawat darurat. Tenaga kesehatan dan dokter juga berpartisipasi dalam mogok masal.
Bisa berlangsung beberapa hari
Serikat-serikat pekerja merencanakan dua aksi pawai besar di Paris, yang kemudian akan bergabung di lapangan Place de la Nation.
Baca Juga: Potret 'Kemesraan' Macron & Presiden Kroasia di Piala Dunia 2018
Kantor-kantor dan biro pariwisata memperingatkan para turis mancanegara untuk menjauh dari Menara Eiffel.