Suara.com - Pihak Perusahaan Listik Negara (PLN) dan pengelola rumah susun (Rusun) Penjaringan menyatakan siap bertanggung jawab terkait tewasnya seorang bocah laki-laki yang kesetrum listrik di Rusun Penjaringan RW 06, Jakarta Utara, Kamis (5/12).
"PLN siap mempertanggung jawabkan sesuai wewenang yang dimiliki," kata Manajer PLN UP3 Bandengan Matias Haryanto di Rusun Penjaringan Jakarta, Kamis malam.
Matias menjelaskan saat kejadian, dirinya mendapatkan informasi jika ada seorang anak laki-laki yang tersengat listrik dan berdasarkan laporan, jika anak itu meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Saya langsung melakukan pengecekan ke rumah sakit karena ingin memastikan keluarga korban harus ada yang membantu, terlepas PLN salah atau tidak itu harus ada kepedulian terhadap keluarga korban," ujar Matias sebagaimana dilansir Antara, Jumat (6/12).
Baca Juga: Bocah Tewas Kesetrum di Kubangan Air, Polres Jakut Panggil Pengelola Rusun
Menurut dia, yang dilakukan PLN di mana pihaknya harus hadir akibat kecelakaan yang disebabkan energi listrik. Selain itu, agar keluarga korban dapat nyaman mengurus segala urusan.
"Urusan PLN salah atau benar itu ranah penyidikan kepolisian," ujar Matias.
Matias mengungkapkan telah ada beberapa orang, baik dari PLN maupun dinas perumahan dan pemukiman yang diperiksa di Polsek penjaringan. Kasus tersebut sudah masuk ke ranah hukum dan sudah dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP).
Hal senada disampaikan Kasub Keuangan Rusun Penjaringan Lili Mulyono bahwa semua pihak tidak menginginkan adanya musibah tersebut. Walaupun korban bukan merupakan penghuni Rusun, tetapi warga di sekitar yang bermain di area Rusun.
"Musibah ini bukan merupakan keinginan kita, mudah-mudah pihak keluarga menerima musibah ini. Sampai saat ini, belum ada permohonan atau permintaan dari pihak keluarga," kata Lili.
Baca Juga: Ini Kronologi Bocah Tewas Kesetrum di Penjaringan
Keluarga korban dari seorang anak yang tewas tersetrum listrik meminta pihak PLN dan pihak Rusun Penjaringan bertanggung jawab.
"Kita minta bertanggung jawab pihak PLN, pihak rumah susun dan perusahaan, jangan sampai terulang lagi," kata paman korban, Madrofik di rumah duka, Jalan Tanjung Wangi RT 12/RW 12, Kamis malam.
Sepengetahuan dia, bangunan yang sudah dibongkar, tidak diketahui apakah ada aliran listrik atau tidak. Apalagi kondisinya sudah kosong seperti di lokasi kejadian.
Sebelumnya, seorang anak laki-laki GR umur 7 tahun tewas tersetrum listrik di lokasi pembongkaran Rusun Penjaringan RW 06, Jakarta Utara.
Diduga korban tersetrum aliran listrik saat bermain bersama teman-temannya dan jatuh di kubangan air yang terdapat kabel listrik berserakan.
Warga Rusun sempat menolong bocah tersebut hingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun nyawa korban tak tertolong.