Suara.com - Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan pujian atas sikap Wakil Presiden Maruf Amin yang memaafkan penghina dirinya di media sosial. Sudjiwo menyebut Maruf sebagai teladan.
Melalui jejaring Twitter pribadinya @sudjiwotedjo, Sudjiwo Tedjo memberikan penghormatan sekaligus menyanjung Maruf Amin atas sikap yang ditunjukkan.
Ia pun berharap, sikap Maruf Amin tersebut bisa dijadikan teladan bagi para pemimpin lainnya. Tak peduli dengan seberapa tinggi level jabatan mereka, para pemimpin patut mencontoh sikap wapres.
"Hormat dan tabik buat Pak Ma’ruf. Semoga ini menjadi contoh buat para pemimpin di Nusantara dari level mana pun sampai camat dan lurah-lurah," cuit Sudjiwo Tedjo, seperti dikutip Suara.com, Rabu (4/12/2019).
Baca Juga: Klitih Kembali Meneror, Pemkot Jogja Akan Perkuat Program Pencegahannya
Cuitan itu merupakan balasan untuk postingan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membagikan kabar bertajuk "Wapres Ma'ruf Maafkan Pihak yang Hina Dirinya di Media Sosial".
Seperti diketahui, video yang diunggah kanal YouTube Channel habib ja'far shodiq bin alattas pada 30 November 2019 membuat geger media sosial. Dalam video itu, penceramah Habib Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas mengisahkan seseorang yang berguru kepada Nabi Musa.
Namun setelah mendapat ilmu, murid itu justru menjual agama untuk kepentingan duniawi. Habib Jafar lantas mencontohkannya dengan ustaz zaman sekarang dan menyinggung nama Maruf Amin.
"Maka kalau ada zaman ustaz-ustaz sekarang andai kata ada ustaz-ustaz bayaran, ada ustaz-ustaz target yang di zaman Nabi Nuhammad SAW, hidup di zaman Nabi Musa AS sudah berubah menjadi seekor babi," kata Habib Jafar.
"Berarti ustaz-ustaz bayaran apa? (dijawab jemaah: babi). Apa? (babi). Apa? (babi). Saya tanya Maruf Amin babi bukan? (babi). Babi bukan? (babi).”
Baca Juga: Syarat Lengkap, Laporan Anggota FPI terhadap Gus Muwafiq Diterima Polisi
Menanggapi video tersebut, Wapres Maruf Amin pun menyebutnya kebablasan. Ia menuturkan, sudah mengetahui video tersebut yang ternyata dibuat pada masa Pilpres 2019.
Maruf pun enggan mempermasalahkan video itu, dan lebih memilih untuk memaafkan.
"Oh tidak (akan melaporkan). Mudah-mudahan tentu dia bisa menyadari saja dan mengubah cara bernarasi, jangan menyampaikan pesan-pesan seperti itu, agar lebih baik," kata Maruf.