Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin ikut bersyukur melihat rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar berjalan dengan lancar dan sejuk. Padahal kata Ma'ruf, sebelum munas berlangsung situasinya sempat gegeran tetapi setelahnya gergeran.
Ma'ruf meminjam istilah yang biasa digunakan oleh kalangan Nahdyilin saat melihat situasi pra dan pasca Munas Golkar tersebut. Maksud dari Ma'ruf ialah yakni di saat sebelum Munas Golkar berlangsung tampak ada situasi yang memanas ketika Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dua nama besar bersaing dalam pencalonan Ketum Golkar periode 2019-2024.
"Kata orang NU, katanya sebelum Munas, gegeran. Sesudah Munas, gergeran. Gegeran itu ribut tapi setelah Munas ketawa-ketawa saling rangkul, saling pelukan dan mendukung satu sama lain," kata Ma'ruf dalam pidatonya pada acara Munas Golkar ke-10 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Ma'ruf mengungkapkan bahwa momen panas antara Airlangga dengan Bamsoet harus segera dilewati dan Partai Golkar bisa menatap masa depan partai dengan dengan kesolidannya.
Baca Juga: Terpilih Secara Aklamasi, Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar 2019-2024
Ia kemudian mengungkapkan bahwa Partai Golkar ialah salah satu partai besar dan menjadi aset penting bagi bangsa Indonesia.
"Gerak langkah dan kebijakan partai ini akan memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Di dalam perjalanannya, Partai Golkar disebutkan Ma'ruf selalu mempertahankan konsolidasi dan musyawarah. Kekompakan partai beringin tersebut akan memberikan kontribusi penting dalam menjaga stabilitas politik nasional.
Dengan begitu Ma'ruf berharap agar Partai Golkar dapat selalu konsisten dengan menjaga soliditas tersebut agar terus berkontribusi penting bagi stabilitas politik tanah air.
"Stabilitas politik berjalan paralel dengan stabilitas ekonomi. Stabilitas juga penting untuk membangun SDM Indonesia yang unggul dalam menghadapi persaingan ekonomi global," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Munas Partai Golkar