Petuah PP Muhammadiyah ke PKS: Awasi Pemerintah Jadi Partai Penyeimbang

Kamis, 05 Desember 2019 | 01:05 WIB
Petuah PP Muhammadiyah ke PKS: Awasi Pemerintah Jadi Partai Penyeimbang
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai acara Milad Muhammadiyah ke-107 di Sportorium UMY, Senin (18/11/2019). [Suara.com/Muhammad Ilham Baktora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman mengaku alasan menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah guna membahas persoalan kebangsaan.

Sohibul mengatakan dalam pertemuan tersebut telah menerima beberapa masukan.

Menurut Sohibul salah satu masukan yang diberikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yakni terkait bagaimana PKS sebagai partai Islam dapat mengintegrasikan keislaman dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

"Dalam konteks kebangsaan ini PKS dan Muhammadiyah satu visi dan selesai dan sepakat dengan konsensus dasar negara kita," kata Sohibul di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).

Baca Juga: Survei Komnas HAM: Mayoritas Rakyat Ingin Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Sohibul lantas mengaku kalau dalam pertemuan tersebut juga mendapat nasihat dari Haedar terkait pentingnya menguatkan sistem demokrasi di Indonesia. Salah satunya, yakni terkait posisi PKS sebagai partai penyeimbang di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Kami mendapat nasihat untuk bagaimana mematangkan demokrasi, menjaga logika dasar demokrasi dengan kami bisa menempatkan diri sebagai kekuatan penyeimbang," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Haedar pun menyampaikan akan pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia.

Menurut, Haedar, di negara demokrasi penting akan adanya partai penyeimbang sebagai kontrol terhadap pemerintah.

"Kami tadi berdiskusi dalam konteks konsolidasi demokrasi itu, jangan lupa semangat reformasi itu semangat membuat Indonesia menjadi negara di mana ada check and balances, ada proses aspirasi kekuatan civil society yang kuat," kata Haedar.

Baca Juga: Sudah Lapor LHKPN ke KPK, Menteri Jokowi: Ada Apa Ini Nanya-nanya?

Haedar menambahkan adanya partai penyeimbang penting sebagai kontrol terhadap pemerintah guna menciptakan sistem demokrasi pemerintahan yang baik. Hal itu dikatakan Haedar sebagaimana cita-cita dari lahirnya semangat reformasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI