Suara.com - Politikus sosialis keturunan Palestina, Sawsan Chebli, mendapat ancaman pembunuhan dari ekstremis kanan, kalau tak mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Jerman untuk Integrasi Imigran.
Bahkan, kelompok Neo-Nazi mengultimatum perempuan tersebut harus mundur sebelum perayaan Natal 2019.
Namun, Sawsan sendiri menegaskan tidak takut dan justru malah semakin giat bekerja dalam dunia politik.
Sawsan Chebli, anggota Partai Sosial Demokrat (SPD), mengungkapkan kepada publik perihal ancaman pembunuhan yang diterimanya.
Baca Juga: Diangkat Jadi Wali Kota, Lelaki Anggota Neo-Nazi Tuai Kecaman
"Saya tidak akan membiarkan diri saya diintimidasi oleh Anda (pendukung) Nazi, tapi saya akan bersuara lebih lantang lagi untuk keberagaman ... sekarang lebih dari sebelumnya," kata Sawsan seperti diberitakan DW Indonesia, Rabu (4/12/2019).
Ancaman yang didapat lewat surat elektronik itu dipublikasikan Sawsan Chebli lewat foto-foto di Twitter hari Senin (02/12).
Sebelumnya, politikus Partai Hijau Cem Özdemir dan Claudia Roth pada akhir Oktober juga menerima surat ancaman yang ditandatangani oleh kelompok ekstremis kanan yang menamakan dirinya "Divisi Senjata Atom Jerman."
Sawsan Chebli, 41 tahun, pernah menjabat sebagai wakil juru bicara di Kementerian Luar Negeri Jerman hingga 2016.
Orang tuanya berasal dari Palestina dan datang ke Jerman tahun 1970 dari sebuah kamp pengungsi di Lebanon.
Baca Juga: Italia Tangkap Tokoh Neo Nazi, Rudal hingga Senjata Berat Disita
'Nomor tiga' di daftar pembunuhan ekstrem kanan