Kementan dan IPB Akselerasi Bangun Pertanian Berbasis Sains dan Teknologi

Rabu, 04 Desember 2019 | 07:23 WIB
Kementan dan IPB Akselerasi Bangun Pertanian Berbasis Sains dan Teknologi
Mentan, Syahrul Yasir Limpo. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan, ia merupakan bagian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Hal ini dikatakan Syahrul saat menghadiri Forum Silaturahmi Alumni (FSA) V IPB 2019, di Auditorium Gedung A Kementan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Kementan harus membuka sekat dengan pihak lain, termasuk kampus, karena pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang memposisikan stakeholdernya sebagai partner. Akan menjadi luar biasa, seandainya mereka mampu menerjemahkan kebutuhan masyarakat dan mengakselerasinya, sehingga secara bersama mampu keluar dari tantangan yang ada," kata Syahrul.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa selama ini, Indonesia dihadapkan oleh berbagai tantangan, termasuk pertambahan penduduk Indonesia yang tinggi.

"Oleh karena itu teknologi menjadi penting, termasuk konsepsi dan manajemen pertanian dari hulu hingga hilir. Dalam gambaran idealis saya, ekosistem industri pertanian seperti piramida terbalik. Pelaku usaha, BUMN berada di atas, sementara pemerintah selaku fasilitator berada di bawah," ujar Syahrul.

Baca Juga: Kementan Gandeng Mahasiswa dan Kampus Pertanian di Seluruh Indonesia

Senada dengan Syahrul, Rektor IPB, Arif Satria mengungkapkan, saat ini, Indonesia menghadapi era ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi. 

"Kolaborasi adalah kunci, dan kolaborasi menuntut trust, kepercayaan sehingga akan terjadi sinergi. Tapi semuanya itu masih butuh satu hal lagi, yaitu integrity," kata Arif.

Syahrul berharap dukungan dari IPB untuk mengatasi losses cara kerja, manajemen waktu dan pasca panen yang mencapai 10-15 persen.

"Kami butuh dukungan riset untuk menuntaskan persoalan itu. Bagaimana losses bisa kita tekan menjadi 3 persen, paling tinggi 5 persen, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan memberikan margin besar bagi petani," ujar Syahrul.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni IPB, Fathan Kamil melaporkan,  peserta yang hadir sebanyak 600 orang, yang berasal dari beberapa kluster.

Baca Juga: Kementan : Stok Beras Aman Sampai 2020

"Jaringan alumni IPB tersebar di berbagai jalur dan sektor. Ada di birokrasi, profesional, BUMN, dan jalur politk. Hadirnya kami (alumni) adalah bukti bahwa IPB komitmen bersama dan mendukung Mentan dan jajaran untuk mewujudkan visi 2045 menjadi lumbung pangan dunia," kata Fathan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI