"Salah kalau kita mengabaikan para pelanggar HAM ini di depan mata kita. PBB perlu mengakui kekeliruannya sendiri dari tahun 1960an dan berikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua dari penjajah brutal," kata Wilson lagi.
“Papua akan mendapatkan kemerdekaannya, hanya masalah waktu saja," katanya.
Selain di Warrnambool, pengibaran Bintang Kejora juga dilakukan aktivis pendukung Papua merdeka di gedung Pemkot Leichardt di Sydney.
Kota lainnya di Australia juga menjadi tempat aktivitas para pendukung Papua merdeka, terutama di Melbourne, yang menjadi basis tokoh gerakan ini, Jacob Rumbiak.
Baca Juga: Empat Mahasiswa Papua Ditangkap di Gereja, Bawa Bintang Kejora Saat Ibadah
Pada pertengahan September lalu misalnya, ratusan massa pendukung gerakan ini melakukan aksi long march dari titik berkumpul di depan perpustakaan State Library di pusat kota, menuju ke alun-alun Federation Square.
Saat itu, yel-yel "Papua Merdeka" menggema di sepanjang jalan Swanston Street yang merupakan jantung Kota Melbourne. Setiapkali orator meneriakkan "Papua", massa menyahut dengan kata "Merdeka".
Menurut catatan ABC, sudah 20 tahun terakhir Jacob Rumbiak berdiam di Australia, sejak melarikan diri dari Indonesia pada masa referendum Timor Timur tahun 1999.
Saat itu, mantan dosen Universitas Cendrawasih ini menjadi voluntir pemantau PBB di Timtim, dan berhasil ikut naik pesawat ke Australia. Dia mendapatkan status warga negara Australia sejak 2006.
Dalam beberapa kesempatan, biasanya di sekitar waktu peringatan HUT Proklamasi RI, terjadi aksi gerakan Papua merdeka di Melbourne.
Baca Juga: Jelang 1 Desember, Bintang Kejora Berkibar di Balai Kota Australia
Sementara itu pada hari Minggu (1/12/2019) kemarin, aksi dukungan juga ditunjukkan West Papua Action Aotearoa hkoi di ibukota Selandia Baru, Wellington.