PPIM UIN: Penelitian Homeschooling Terpapar Radikalisme Bukan Generalisasi

Selasa, 03 Desember 2019 | 15:40 WIB
PPIM UIN: Penelitian Homeschooling Terpapar Radikalisme Bukan Generalisasi
Project Manager Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPIM UIN) Didin Syafruddin. (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Project Manager Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPIM UIN) Didin Syafruddin menyebut temuan penelitian mereka soal peluang pemaparan radikalisme melalui homeschooling bukan berarti generalisasi terhadap semua homeschooling.

Didin mengatakan penelitian yang mereka lakukan bersifat kualitatif, sehingga tidak bisa digeneralisir ke seluruh homeschooling.

“Saya ingin kemukakan bahwa riset yang kami lakukan itu kualitatif, jadi kami dari awal tidak bermaksud untuk membuat gambaran umum, atau menggeneralisasi homeschooling [terpapar] radikalisme,” kata Didin dalam jumpa pers di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Didin menjelaskan, riset tersebut dilakukan secara terbatas di sejumlah kota dan kabupaten dengan sampel penelitian sebanyak 126 orang dari berbagai homeschooling, bukan mewakili seluruh homeschooling di tanah air.

Baca Juga: Dosen UIN Jogja Usul Tinjau Ulang Buku Agama: Revisi yang Mengarah Radikal

Menurut Didin, temuan dalam penelitian ini membuktikan bahwa paham radikalisme dan intoleran bisa masuk melalui media apa saja termasuk dari pendidikan anak.

“Kalau dibilang ini PPIM UIN yang dituding-tuding hanya homeschooling, tidak kok. Bahkan sampai textbook atau dosen dalam sekolah atau kampus, pernah kami temui bermasalah juga kok,” jelasnya.

Hal itu disampaikan Didin untuk meluruskan kritik yang disampaikan oleh Perkumpulan Homeschooler Indonesia (PHI) yang merasa digeneralisir melalui penelitian tersebut.

“Menurut kami, riset itu juga harus terbuka pada publik untuk dipertanggungjawabkan. Terima kasih juga atas pengertian atau perdebatan tentang homeschooling. Ini menarik banget, dari kami, sisi kampus, menjadi perdebatan yang menarik,” ucap Didin.

Sebelumnya, Koordinator Nasional PHI Ellen Nugroho mengkritik penelitian PPIM UIN ini karena terlalu menggeneralisasi.

Baca Juga: Ahok Dirut BUMN, Wajah Tikus Korupsi dan Radikal Bermunculan

"Kami keluarga homeschooler tidak sepakat jika dikatakan home schooling menjadi pintu masuknya paham radikalisme. Kami, terutama yang tergabung dalam PHI, setia kepada Pancasila. Pasalnya, penelitian terhadap segelintir orang tersebut justru menyebabkan generalisasi terhadap seluruh homeschooling, “ ungkap Ellen di tempat yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI