Suara.com - Pemerintah Malaysia lewat Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya mengambil tindakan tegas terkait acara Tattoo Malaysia Expo 2019 yang menampilkan model telanjang.
Sebelum itu, foto model setengah telanjang dalam acara tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman.
Melalui pernyataannya, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Mohamaddin Ketapi mengaku telah menginstruksikan Biro Konvensi dan Pameran (MyCeB) untuk melakukan penyelidikan.
"Saya mendapat informasi bahwa acara itu berlangsung tertutup, namun melanggar aturan dan saya telah meminta MyCEB untuk memeriksanya," ungkap Mohamaddin Ketapi seperti disadur dari laman NST, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga: Teka-teki Granat Asap Meledak di Monas, Analis: Pemiliknya Cuma Segelintir
Ia mengatakan, acara serupa sebelumnya diadakan di Kota Kinabalu, Sabah tahun 2015 silam namun tidak bermasalah. Berbeda dengan acara yang digelar baru-baru ini ini yang dinilai menodai citra Malaysia sebagai negara yang menjunjung tinggi kesopanan dan integritas.
Mohammaddin Ketapi juga menampik kabar yang menyebutkan Kemenpar Malaysia memberikan izin untuk parade telanjang.
"Tidak mungkin kementerian memberikan persetujuan kepada kegiatan yang membuat unsur-unsur cabul seperti itu. Itu bertentangan dengan budaya Malaysia di mana mayoritas pendukungya terdiri dari muslim," kata dia.
Lebih lanjut, Ketapi menambahkan, "Maka dari itu, kami menunggu penyelidikan MyCeB. Kami tidak akan ragu mengambil tindakan hukum jika penyelenggara acara terbukti melanggar ketentuan yang ditetapkan,".
Sebelumnya diketahui, acara Tattoo Malaysia Expo 2019 diadakan pada 29 November - 1 Desember 2019 dengan melibatkan 35 negara. Acara serupa pernah digelar di Sabah pada 2015, 2016 dan 2017.
Baca Juga: Pelebaran Jalan Cinomati, Pemkab Bantul Anggarkan Dana Rp30 Miliar