Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut anggaran belanja alat utama sistem persenjataan TNI atau alutsista masih terlalu kecil. Prabowo mengatakan, saat ini terus memperjuangkan agar anggaran pemerintah untuk belanja alutsista ditingkatkan.
Menurut Prabowo, anggaran belanja alutsista TNI untuk pertahanan masih kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga.
"Jadi anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP (Growth Domestic Product) kita, dari produksi domestik bruto kita," kata Prabowo di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12/2019).
Total anggaran yang digelontorkan untuk Kemhan sendiri pada tahun 2020 sebesar Rp 131 triliun. Anggaran tersebut menjadi yang terbesar dibandingkan pos kementerian lain.
Baca Juga: Pakai Topi Koboi, Prabowo Kunjungi Pameran Alpalhankam Dalam Negeri
Adapun, 30 persen dari anggaran Kemhan diproyeksikan untuk belanja alutsista baik di dalam maupun luar negeri. Menurut, Prabowo anggaran tersebut pun masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Kita baru sekitar 0,8 persen. Tetangga-tetangga kita ada yang 2 persen, 3 persen," ungkapnya.
Berkenaan dengan itu, Prabowo pun mengaku kekinian pihaknya tengah memperjuangkan agar anggaran pemerintah untuk belanja alutsista segera ditingkatkan. Hal itu dinilai Prabowo penting demi menjaga kedaulatan negara.
"Ini yang sedang saya perjuangkan supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita mengamankan kekayaan, kita supaya tidak dicuri bangsa-bangsa lain," katanya.
Baca Juga: Diperintahkan Jokowi, Prabowo Sisir Anggaran Belanja Senjata Biar Tak Bocor