Jubir Kepresidenan: Istana Aman, Jokowi Orang yang Sangat Kuat

Selasa, 03 Desember 2019 | 11:46 WIB
Jubir Kepresidenan: Istana Aman, Jokowi Orang yang Sangat Kuat
Anggota Labfor Mabes Polri mengumpulkan barang bukti di TKP ledakan di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman memastikan Istana Kepresidenan yang menjadi kantor Presiden Joko Widodo atau Jokowi sehari-hari aman dari ancaman teror pasca ledakan granat di Monas, Jakarta Pusat. Dia juga menjelaskan Jokowi dalam kondisi aman.

Jokowi menyerahkan penanganan kasus ledakan granat di Monas kepada pihak Kepolisian untuk menginvestigasi lebih lanjut serta memastikan kondisi ibu kota saat ini aman dan terkendali.

"Aman kok. Istana aman. Presiden Jokowi orang yang sangat kuat," kata Fadjroel di kawasan Monas Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Istana Kepresidenan mendoakan dua korban ledakan granat di Monas cepat sembuh.

Baca Juga: Istana: Semoga Korban Ledakan Granat Monas Lekas Sembuh

"Kita serahkan ke pihak berwajib saja. Kita prihatin terhadap dua anggota TNI AD kalau saya tidak keliru yang alami luka-luka, kita prihatin semoga lekas sembuh dan bertugas kembali," kata Fadjroel.

Menurut Fadjroel, Presiden Joko Widodo pun mengetahui perihal ledakan yang terjadi di kawasan Monas bagian utara itu.

"Iya tadi pagi (Presiden tahu) dalam perjalanan ke sini. Dan beliau jam 09.30 WIB ada pertemuan dengan Menristek, kemudian Rektor UI dan pihak Jepang," kata Fadjroel.

Fadjroel mengatakan belum ada arahan khusus dari Presiden namun jika ada indikasi tindak kekerasan harus diselesaikan dengan tegas oleh Kepolisian.

"Belum ada. Seperti biasa beliau selalu mengatakan segala tindak kekerasan apapun motifnya kita harus tegas. Setegas-tegasnya. Diserahkan ke pihak berwajib. Nanti setelah itu mungkin Pak Kapolri akan berikan laporan ke Pak Presiden," ujar Fadjroel.

Baca Juga: Ledakan Granat di Monas,Komisi III DPR: Harusnya Jadi Area yang Aman

Lokasi kejadian pun tidak jauh dari Istana Negara. Merujuk pada Google Maps, lokasi kejadin hanya berjarak kurang lebih 600 meter.

Pihak kepolisian saat ini telah merampungkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bahkan, garis polisi yang sebelumnya membentang kekinian sudah dilepas.

Serka Fajar disebut mengalami luka cukup serius di kedua tangannya, lalu di bagian dada hingga ke leher mengalami luka bakar. Hal itu dikarenakan Serka Fajar sempat memegang granat asap tersebut hingga tiba-tiba meledak.

Sementara Praka Gunawan mengalami luka di bagian paha terkena percikan ledakan granat asap tersebut.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, lokasi kejadian sudah steril seusai pihaknya melakukan olah TKP. Untuk itu, kawasan Monas kembali dibuka kembali untuk masyarakat.

"Selesai olah TKP dari Labfor nanti TKP akan kami buka. Sebentar lagi kami buka TKP," kata Gatot di kawasan Monas Jakarta Pusat.

Dari pantauan di lokasi, Jalan Medan Merdeka Utara yang sebelumnya ditutup sejak pukul 08.00 WIB kembali bisa dilalui oleh pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor.

Istana tak perketat pengamanan

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak mengaku pihaknya tak memperketat pengamanan di Istana Kepresidenan pasca ledakan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi. Pengamanan di Istana Kepresidenan sudah cukup ketat.

Ledakan granat di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi terjadi saat banyak tentara yang tengah berolahraga. Jenis granat yang meledak adalah granat asap.

"Enggak ah (pengamanan diperketat)," ujar Maruli saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019).

Maruli menuturkan saat ini pengamanan harian terhadap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin sudah cukup kuat. Pihaknya kata Maruli juga sudah mengantisipasi hal -hal seperti ledakan di Monas.

"Nggak lah, itu sudah cukup kuat untuk accident itu, kita sudah antisipasi. Sudah cukup kuat," ucap dia.

Maruli mengatakan hingga kini belum ada penutupan akses di sekitar Istana Kepresidenan. Namun jika ada penutupan, menjadi kewenangan dari kepolisian

"Kalau penutupan akses mungkin nanti untuk penyelidikan kepolisian kalau arahnya itu. Bukan dari kita. Mungkin kalau memang arahnya ada kesengajaan, perlu alat-alat bukti untuk itu, mungkin kepolisian yang mengurus itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI