Suara.com - Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon ikut membuat kicauan dengan tagar #TangkapEnggar yang sedang trending.
Warganet membuat tagar #TangkapEnggar karena mempermasalahkan 20 ribu ton beras yang bakal dibuang Bulog karena sudah mengalami penurunan mutu. Mereka menilai kebijakan impor beras di masa Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita tidak tepat.
Berdasarkan pantauan Suara.com, tagar #TangkapEnggar masuk ke trending topic Twitter sejak Selasa (3/12/2019) dini hari. Warganet telah membuat 16 ribu kicauan dengan menyertakan hastag itu hingga Selasa pagi.
Jansen Sitindaon ikut menanggapai trendingnya #TangkapEnggar di Twittter ini. Melalui kicauan yang dibuatnya pada Senin (2/12/2019) malam, Jansen meminta BPK segera mengusut impor beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan.
Baca Juga: KPAI Minta Mendikbud Nadiem Makarim Patuhi Putusan MA Sebelum Hapus UN
"Buka Twitter #TangkapEnggar jadi Tending Topic. Cari sebabnya ternyata 20 ribu ton beras akan dibuang Bulog karena busuk. Harusnya BPK RI segera audit impor beras di Kemendag ini," tulis Jansen melalui akun Twitter pribadinya, @jansen_jsp.
Jansen merasa tuduhan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kepada Enggartiasto Lukita terbukti benar.
"Jangan-jangan benar tuduhan bang Rizal Ramli dulu, impor ini mengejar fee. Bukan karena kebutuhan. Buktinya sekarang busuk!" ungkap Jansen.
Rizal Ramli sejak tahun lalu sering menyindir dan mengkritik kebijakan Enggartiasto Lukita terkait impor beras.
Seperti kicauan Rizal Ramli yang dibuat pada 19 September 2018. Ia menyebut Mendag saat itu (Enggartiasto Lukita) sudah 'offside'.
Baca Juga: Yura Yunita Ingin Ajak Kaum Disabilitas Main Drama Musikal
Lalu pada 10 September 2019, Rizal Ramli kembali membuat cuitan yang menyinggung Enggar.
"KPK RI, Jokowi Tolong tagih ke Enggar Mendag untuk biaya impor ugal-ugalan yang buat Bulog sangat merugi. Forward: Buwas Cemas Bulog Bangkrut, Bayar Bunga Rp 250 Miliar per Bulan," tulis @ramlirizal.
Untuk diketahui, Perum Bulog sampai meminta Kementerian Keuangan RI mengalokasikan dana anggaran untuk kebijakan disposal stock atau pembuangan beras yang sudah mengalami penurunan mutu.
Setidaknya ada 20 ribu ton beras yang bakal dibuang Bulog dengan nilai mencapai Rp 160 miliar. Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui masih pikir-pikir.
Kebijakan disposal stock dilakukan sebagaimana Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Aturan itu menjelaskan, CBP dapat dibuang bila waktu simpan telah melebihi empat bulan dengan mutu yang mulai menurun.