PA 212 Datangi Kemlu dan Menkopolhukam Minta Habib Rizieq Dipulangkan

Senin, 02 Desember 2019 | 12:25 WIB
PA 212 Datangi Kemlu dan Menkopolhukam Minta Habib Rizieq Dipulangkan
Peserta mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12).[ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustadz Slamet Maarif mengatakan organisasi tersebut terus berupaya memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Tanah Air. Bahkan mereka datang Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.

Dari pertemuan tersebut Kemenlu dan Kemenko Polhukam mengaku perlu mempelajari terlebih dahulu. Selain itu, rencananya Selasa (3/12) PA 212 juga mendatangi DPR RI untuk membahas upaya pemulangan imam besar FPI.

"Upaya tersebut salah satunya dengan mendatangi Kementerian Luar Negeri dan Kemenko Polhukam untuk proses pemulangan beliau," kata dia pada kegiatan Reuni Akbar 212 di Jakarta, Senin (2/12/2019).

PA 212 juga telah meminta penjelasan kepada Duta Besar (Dubes) Arab Saudi termasuk sejumlah instansi di sana hingga utusan Habib Rizieq Shihab yang mendatangi langsung namun hal itu memang berkaitan dengan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Rizieq Mengaku Sudah Beri Laporan Resmi Soal Pencekalan ke Dubes RI

Lebih jauh, ia mengajak dan meminta seluruh umat Islam agar terus mendoakan proses pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air dapat segera terealisasi yang hingga kini masih berada di Arab Saudi.

Secara umum, kata dia, agenda Reuni 212 berjalan dengan lancar, aman, tertib, damai serta merekatkan nilai-nilai persatuan anak bangsa. Terkait jumlah peserta diklaim juga tidak jauh berbeda dengan agenda sebelumnya yang diperkirakan mencapai satu juta orang.

Selain membahas upaya kepulangan Habib Rizieq Shihab, Reuni 212 juga membahas isu dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu yang membandingkan Presiden Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan itu, ia berharap pemerintah terutama aparat kepolisian mengusut kasus tersebut hingga tuntas dengan memanggil dan memeriksa Sukmawati yang juga putri Presiden Soekarno.

Karena, jika hal itu tidak dilakukan maka dikhawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum akan memudar. Oleh sebab itu, perlu ketegasan dalam menyikapi kasus dugaan penistaan agama tersebut.

Baca Juga: Jadi Sorotan, Ini 4 Poin Pidato Rizieq Shihab di Reuni 212

"Desakan proses hukum kepada aparat polisi ditujukan agar kepercayaan masyarakat khususnya umat Muslim tidak pudar. Oleh karena itu, Sukmawati Soekarnoputri harus segera dipanggil dan diperiksa pihak berwajib," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI