Suara.com - Empat mahasiswa yang sedang melakukan peribadatan di Gereja Gembala Baik Abepura ditangkap petugas kepolisian setempat pada Minggu (1/12/2019). Keempat mahasiswa yang dibawa ke Polsek Abepura tersebut diketahui berinisial MY, DT, PZH dan ED.
Mereka ditangkap polisi berpakaian preman dari dalam gereja, lantaran mengenakan busana adat dengan riasan bermotif Bendera Bintang Kejora di sekujur tubuh mereka.
“Mereka membawa bendera Bintang Kejora,” ujar warga Abepura Mario yang turut beribadah di gereja tersebut seperti dilansir Jubi.co.id-jaringan Suara.com pada Minggu (1/12/2019).
Mario mengemukakan, seorang mahasiswa yang membawa bendera Bintang Kejora duduk di barisan kursi paling belakang. Dari penjelasan Mario, sebelum dibawa keluar gereja, seorang yang berpakaian preman terlebih dulu mengambil bendera Bintang Kejora yang dibawa mahasiswa tersebut.
Merespon adanya informasi tersebut, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua Edo Gobay mengatakan belum tahu alasan keempat mahasiswa tersebut dibawa ke Polsek Abepura. Namun, dia membenarkan adanya empat mahasiswa yang diperiksa di Polsek Abepura.
Baca Juga: Jelang 1 Desember, Bintang Kejora Berkibar di Balai Kota Australia
“Saya di Polsek Abepura. Tapi belum bisa bertemu mereka berempat,” kata Gobay.
Polsek Abepura juga belum bisa dimintai pernyataan terkait pemeriksaan empat mahasiswa itu karena masih melakukan pemeriksaan.
“Tadi waktu saya tanya, mereka (polisi) bilang keempatnya akan diinterogasi dulu. Jadi tunggu di depan saja.”
Sebelumnya, polisi menangkap beberapa orang-orang Papua yang membawa Bendera Bintang Kejora, yang dianggap sebagai simbol pergerakan Papua Merdeka, tepatnya pada Rabu (27/11/2019) lalu. Kepolisian Resor (Polres) Manokwari Barat, menangkap delapan warga sipil.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manokwari AKP Musa Jedi Permana mengatakan, delapan warga tersebut mengaku diajak seseorang yang diduga aktor utama melalui selebaran yang dibagikan.
Baca Juga: Jelang Hari 1 Desember, Mahfud MD Akan Bertolak ke Papua
“Inisial aktornya AN. Kami sedang mencarinya,” kata Musa pada Rabu (27/11/2019).