Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD akan melakukan kunjungan kerja ke Papua, jelang hari kelahiran 1 Desember.
Mahfud mengatakan, bakal berdialog dengan sejumlah masyarakat di Papua serta melihat langsung kondisi terkini pascagelombang aksi massa anti-rasisme beberapa waktu lalu.
"Ya, saya kunjungan kerja biasa. Saya akan berdialog dengan masyarakat sipil. Termasuk juga akan melihat apa yang terjadi. Saya lihat itu tidak ada masalah yang luar biasa, biasa-biasa saja Papua," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut berdasarkan laporan dari aparat keamanan, secara umum Papua sudah stabil pascaaksi yang beberapa di antaranya berujung rusuh.
Baca Juga: Polisi Klaim Tak Ada Pengamanan Berlebihan Jelang peringatan 1 Desember
"Laporan-laporan yang masuk itu sudah mendingin, jauh lebih dingin. Saya kan ke sana kunjungan kerja, itu kan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Mahfud.
Sementara itu, media lokal Papua, Jubi.co.id mengabarkan bahwa United Liberation Movement for West Papua—organisasi gerakan pembebasan Papua Barat—menerbitkan seruan agar rakyat Papua memperingati hari deklarasi manifesto politik West Papua 1 Desember 1961.
“HUT untuk tahun ini kami lakukan doa pemulihan bagi bangsa Melanesia di West Papua, terutama atas meninggalnya korban kekerasan sepanjang tahun 2019,” kata Direktur Eksekutif ULMWP Markus Haluk, Rabu, (27/11/2019).
Hingga November 2019, sedikitnya 200 rakyat Papua terbunuh dalam operasi militer di Nduga. Sementara 40 orang lainnya yang merupakan orang asli maupun perantau tewas selama peristiwa melawan rasisme.
“Juga kita harus mendoakan para tahanan politik yang sedang menjalani proses hukuman dalam penjara. Tak lupa doa bagi para mahasiswa Papua hampir di seluruh Indonesia, dengan terpaksa mereka telah meninggalkan kuliahnya,” kata Haluk menjelaskan.
Baca Juga: ULMWP Serukan Rakyat Papua Peringati Hari Kelahiran 1 Desember
ULMWP menyerukan kepada seluruh bangsa Papua mulai dari Sorong hingga di ujung Samarai dan serta seluruh pelosok negeri itu, untuk berpartisipasi dalam peringatan 1 Desember 2019 sebagai hari Doa Pemulihan dengan cara menggelar ibadah atas situasi bangsa Melanesia di West Papua.