"Tapi kalau saya kenal PKH-nya tahun 2018. Mungkin kalau bapak ibu lama mungkin (terima PKH)," ujar Anton
Anton pun mengaku terispirasi menjadi peneliti dari suka menonton Youtube. Dia melihat seorang peneliti berumur 18 tahun asal Kanada membuat sistem sirkulasi udara agar virus tidak menyebar m di Pesawat Terbang.
"Akhirnya saya termotivasi. Dia umur 18 bisa seperti itu. Kenapa saya tidak. Dan akhirnya 2016 saya termotivasi 2 tahun. Tepat di usia 18 tahun pun saya bisa mewakili Indonesia," kata Anton
Anton yang sudah memiliki sejumlah prestasi dari penelitiannya hingga ke luar negeri. Namun, kata Anton ayahnya masih menjadi tukang becak hingga kini.
Baca Juga: Tukang Becak Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
"Masih narik becak. Tapi, sekarang bukan becak kayu tapi motor. Jadi lebih mudah nggak harus ngayuh lagi tinggal gas aja. Respon masyarakat juga bagus dan lebih sering masyarakat naik becak motor," kata Anton
Anton pun mengaku senang setelah mendapat sejumlah prestasi dalam penelitiannya. Dirinya pun mengaku telah membelikan sebuah tempat duduk untuk dirumah dan motor yang dipakai ayahnya untuk becak motor.
Anton membelikan tempat duduk dirumahnya, lantaran keluarganya tidak punya tempat duduk. Dan kalau berkumpul dirumah selalu duduk dilantai.
"Sudah ngasih beli sofa dirumah buat bapak ibu. Karena dulu dirumah masih lesehan. Terus belum punya sepeda motor juga. Beli hasil nabung, beli sofa buat duduk. Berapa tahun lesehan terus kalau lebaran kan kasian bapak ibu," ucap Anton
Anton mengaku tak pernah puas akan terus membahagiakan kedua orangtuanya. Apalagi, Anton selalu mendapat pesan dari kedua orang tuannya tersebut.
Baca Juga: Tiga Bocah Hilang di Kasur, Ternyata Diperkosa dan Dibunuh Tukang Becak
"Jangan takut untuk gagal. Kalau kita direndahkan tinggikan harapanmu. Kalau kita ditinggikan rendahkan hatimu," tutup Anton pesan dari orang tuanya tersebut, sambil menutup wawancara.