Suara.com - Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adisaputra mengatakan, tidak ada pengamanan yang berlebihan menjelang peringatan hari 1 Desember di wilayah Papua dan Papua Barat. Asep mengklaim jumlah personel keamanan yang diterjunkan masih bersifat normal.
"Normal saja, kekuatan yang ada diberdayakan," kata Asep di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019).
Asep mengatakan, situasi dan kondisi di Papua dan Papua Barat kekinian dalam keadaan kondusif. Kendati begitu, personel TNI-Polri terus melakukan tindakan preventif guna mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
"Jadi secara keseluruhan semua hal-hal yang sudah diperhitungkan dan dianalisis semua dalam lingkup prediksi kami. Dan antisipasi-antisipasi juga akan dilakukan," ujarnya.
Baca Juga: ULMWP Serukan Rakyat Papua Peringati Hari Kelahiran 1 Desember
Sebelumnya, United Liberation Movement for West Papua—organisasi gerakan pembebasan Papua Barat—menerbitkan seruan agar rakyat Papua memperingati hari kelahiran deklarasi manifesto politik West Papua 1 Desember 1961.
“HUT untuk tahun ini kami lakukan doa pemulihan bagi bangsa Melanesia di West Papua, terutama atas meninggalnya korban kekerasan sepanjang tahun 2019,” kata Direktur Eksekutif ULMWP Markus Haluk, seperti diberitakan Jubi.co.id, Rabu, (27/11/2019).
Hingga November 2019, dikatakan Haluk, sedikitnya 200 rakyat Papua terbunuh dalam operasi militer di Nduga. Sementara 40 orang lainnya yang merupakan orang asli maupun perantau tewas selama peristiwa melawan rasisme.
“Juga kita harus mendoakan para tahanan politik yang sedang menjalani proses hukuman dalam penjara. Tak lupa doa bagi para mahasiswa Papua hampir di seluruh Indonesia, dengan terpaksa mereka telah meninggalkan kuliahnya,” jelasnya.
Baca Juga: Temui Mahfud MD, Pansus Minta Semua Tapol Papua Bebas Sebelum 1 Desember