Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta agar warga keturunan berkewarganegaraan Indonesia untuk berhati-hati dalam bicara. Sebab, bukan tidak mungkin kasus Agnez Mo yang melontarkan pernyataan tak berdarah Indonesia akan terulang.
Hal itu disampaikan Jansen melalui akun Twitter milknya @jansen_jsp. Ketua DPP Partai Demokrat ini memperingatkan kepada warga keturunan untuk lebih berhati-hati lagi ke depannya.
"Teman-teman warga 'keturunan' juga harus hati-hati bicara. Apalagi di tengah situasi kehidupan kalian yang jauh lebih baik dari banyak penduduk 'asli Indonesia'" cuit Jansen seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/11/2019).
Jansen berharap dengan mencuatnya pernyataan Agnez Mo soal tak berdarah Indonesia tidak menjadikan kata pribumi dan non-pribumi kembali menguat. Sebab, Indonesia sangat anti terhadap diskriminasi.
Baca Juga: Genjot Perdagangan Bilateral China-Indonesia Lewat Chexpo Asean 2019
"Semoga ucapan @agnezmo ini tidak membuat dikotomi 'pribumi dan non-pribumi jadi kental kembali. Karena kita jelas menolak segala diskriminasi!" tegasnya.
Tak hanya itu, Jansen juga meminta agar warga Indonesia tidak terpancing untuk menghujat Agnez Mo dengan pernyataannya itu.
"Kalau @agnezmo merasa dirinya bukan berasal dari keturunan bumiputera di masa kolonial, sehingga tidak mengaku berdarah Indonesia, ya biarkan saja. Ngapain juga kita marah," ungkapnya.
"Mungkin dia tidak suka kali, kata 'segregasi' pribumi non-pribumi dihapuskan. Agar identitas aslinya tetap jelas!" lanjutnya.
Untuk diketahui, dalam wawancara bersama Build Series by Yahoo, Agnez Mo mengaku tidak memiliki darah Indonesia.
Baca Juga: Pesan Mabes Polri ke Peserta Reuni 212: Taati Aturan dan Hargai HAM
"Sebenarnya aku tidak memiliki darah Indonesia atau apa pun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China dan aku hanya lahir di Indonesia," kata Agnez.