Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak risau dengan anggapan banyak pihak yang menyebut komposisi kabinet Indonesia Indonesia Maju yang gemuk dan tidak efektif.
Jokowi beralasan, banyak jajaran di kabinetnya agar bisa menyelesaikan banyak tugas di pemerintahan.
"Enggak. (Harus) fungsional dan harus efektif. Ini tidak masalah banyaknya dong, pekerjaan apa yang dikerjakan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019).
Diketahui, setelah resmi membentuk jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi kembali menambahkan wakil menteri sebanyak 12 dan staf khusus kepresiden sebanyak 14 orang.
Baca Juga: Anggota BUMN Harus Keluar Parpol, Emil Salim: Harusnya Kabinet Juga
Jokowi justru meminta masyarakat tidak menilai soal banyaknya pembantu di dalam kabinetnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun membandingkan negara-negara yang memiliki penduduk jumlah penduduk yang lebih sedikit dari Indonesia.
"Jangan menilai sesuatu dari banyaknya. Bandingkan negara-negara lain yang penduduknya lebih sedkit, organisasinya seperti apa, efektifitas seperti apa," ucap dia.