Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ogah menjawab pertanyaan wartawan terkait prediksi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono soal perombakan Kabinet Indonesia Maju bakal dilakukan pada tahun depan. Termasuk soal isu mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal diangkat menjadi menteri.
Jokowi meminta meminta awak media untuk menanyakan kepada pihak yang memprediksi akan adanya reshufle besar-besaran dan perihal prediksi masuknya Ahok ke kabinet.
"Tanyakan ke yang memprediksi," ujar Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019).
Sebelumnya, Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono memprediksi Presiden Jokowi bakal melakukan perombakan besar-besaran di Kabinet Indonesia Maju tahun depan.
Baca Juga: Gerindra Tolak Jabatan Presiden 3 Periode: Cukup 2 Periode
Selain itu ia juga memprediksi kalau Ahok bakal mengisi salah satu pos menteri yang terkena reshuffle.
"Yang pasti tahun depan akan ada reshuffle kabinet oleh Joko Widodo karena akan banyak menteri yang sekarang menjabat akan terpental, baik karena tidak mencapai target yang diinginkan Joko Widodo. Selain itu, juga persaingan elite di parpol yang akan menyebabkan desakan Joko Widodo untuk me-reshuffle kabinetnya," kata Poyuono dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (25/11/2019).
"Selain itu juga persaingan elite di parpol yang akan menyebabkan desakan Joko Widodo untuk me-reshuffle kabinetnya,” kata dia.
Poyuono menilai pernyataan Jokowi yang bakal mencopot menteri yang memiliki kinerja buruk, bukan sekadar ancaman belaka. Pernyataan tersebut nantinya bakal menjadi kenyataan bagi menteri-menteri terkait yang gagal mencapai target.
“Apalagi Joko Widodo itu presiden yang selalu bekerja berdasarkan data data dan berorientasi selalu pada hasil kinerja,” tandasnya.
Baca Juga: Jokowi Tambah Staf Khusus, Gerindra: Tidak Masalah